Saturday, November 3, 2012

As (Bahagian 4)

"Tapi I nak rasa hebatnya batang U…." liriknya manja menggoda. Aku senyum… "U ask for it…".Sekali lagi aku merapatkan bibirku ke bibirnya yang seksi itu. As membalas, rakus dan liar….aku merasai lidahku disedut dan dikulumnya, sesekali lidah kami bersilangan dan memintal. Sementara itu, aku membalikkan tubuh kami dan sekarang ini aku menindih tubuh bogelnya sambil tanganku meramas-ramas buah dadanya yang kental. Dari bibirnya, perlahan-lahan aku mula mencium pipinya, kemudian lehernya, bahunya dan sampai di buah dada kanannya, kucium dari atas bergesel perlahan-lahan sambil ku hulurkan lidah sehingga hujungnya bersentuhan dengan kulitnya.

Apabila hujung lidahku bersentuhan dengan putingnya yang mungil dan menonjol itu, As mendesah perlahan sambil meramas rambutku. kemudian dia menekankan kepalaku ke dadanya yang bulat itu. Sementara tangan kananku menggentel dan memicit lembut puting susu kirinya yang juga sudah menonjol keras itu.Dalam keadaan yang bertindihan itu, aku terasa bulu-bulu halus tidak terlalu lebat di bawah perutnya menggesel perutku. Kukulum putingnya sambil sesekali kujilat. Perlahan, tanganku bermain di puting kirinya turun mengusap perutnya lembut dan turun ke bulu-bulu halus di atas cipapnya. Tanganku mengusap lembut cipapnya sambil jariku mencari biji kenikmatannya. Biji merah kecil itu kugentel dan putar lembut. Sambil sesekali mengusap liang cipapnya yang sudah sangat basah. As semakin kuat mengerang, dan getarannya tubuhnya makin kuat dan tertahan-tahan.

Aku kemudian mencium perutnya yang cantik itu, dan berhenti lama di pusatnya sambil menjolok dan membasahkan lubang kecil itu dengan hujung lidahku. As mengusap-ngusap kepalaku sambil sesekali meramas-ramas rambutku. Dari pusat perlahan aku turun semakin ke bawah sehingga mukaku benar-benar di depan liang cipapnya yang indah itu. As mengangkat sedikit kepalanya sambil tersenyum padaku. Aku mengangkat sedikit bontotnya untuk memudahkan kerjaku. Dengan menggunakan hujung lidah, aku mula menjetik-jentik biji merahnya. Dan setiap kali hujung lidahku menyentuh bijinya itu, setiap kali itulah pula As menggoyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan sementara kedua tangannya berusaha untuk menjangkau dan memegang tanganku. "Ooohhhhh...ssshhhhhhttsss.....oh..yaaa.. ..Zaacckkkk....!!!" Aku terus menjilat bijinya dan kadang-kadang lidahku menjelajah turun sampai ke liang cipapnya, dan kadang-kadang aku cuba menikam-nikam liang sempit itu dengan lidahku.

"Aaahhhhh.....Zaaacckkkkk......I taakkk tahaannnn....!!"desahannya membuatkan aku semakin bertambah nafsu. Aku semakin menyedut dan menghisap seluruh bibir keduanya yang indah itu. "Aaaahhhhh....heeebattt youu Zaaackkk..., ooohhh..yaaa.....hhhssssttssss.." hanya erangan kenikmatannya itu saja yang aku dengar lebih kurang selama lima minit, sehinggalah …… "Oooohhhhh....Zaaaccckkkk....aaooooouuuuwww. ..iya..iya...iyahhhh..." erangan As semakin keras sambil ikut menggoyangkan pinggang dan bontotnya semakin cepat dan semakin cepat, sehingga, tiba-tiba tanganku diramasnya kuat-kuat serentak dengan getaran tubuhnya yang hebat menggila "...Aaaahhhhhh....yes...yesss...sssssshhh hhh" jeritnya melepaskan puncak kenikmatannya. Kedua pahanya yang mulus terkejang sebentar, ku pegang erat.

Merasakan kekejangan dan getaran tubuhnya beransur menghilang, aku melepaskan pahanya yang mulus itu dan mula bergerak kembali ke atas. Tubuhnya yang kelelahan terlentang menyerah itu begitu mengasyikkan. Menggoda dan meminta-minta aku memberinya sesuatu. Aku terus menindih tubuhnya sambil kucium bibirnya yang betul-betul menggoda......!! Sementara itu, tanganku memegang batangku sambil mengarahkannya ke liang cipap As yang semakin basah itu. Dengan lembut aku menggosok-gosok kepala batangku di liang cipap As dan perlahan-lahan kutolak masuk. Ku perhatikan muka As yang sedang menggigit bibir bawahnya sambil memejamkan matanya seolah menahan sakit.

"As, are you okay....?" As tersenyum. "C'mon Zack, I tak tahann ni....." katanya dengan nada setengah menggoda. Dan terus ku tolak perlahan batangku ke dalam liang cipapnya, sehingga terdengar erangan setengah sakit dan setengah nikmat.. "Aouuuwww....sssssshhhhhhhhhhsssttttssss. ...." rintihannya makin membuatkan ku terus membenamkan seluruh batangku ke dalam liang cipapnya yang baru malam tadi kurasmikan. Sesaat kulihat raut mukanya yang menegang, sambil tetap menggigit bibirnya. Lalu aku membiarkan batangku seketika dalam liang cipapnya yang sempit itu. Untuk beberapa ketika, kami terdiam sebentar sehinggalah As menarik kepalaku dan didekatkan ke mukanya sambil menyentuh lembut bibirku. Aku membalas sentuhan bibirnya yang ghairah itu sambil mula menggerak-gerakkan batangku keluar masuk cipapnya perlahan-lahan. "Oooohhhh...iyaaa......ooohhhh...Assss aa......" desahanku menikmati setiap ruang dinding cipapnya yang mengemut-ngemut batangku setiap kali kubenamkan batangku masuk jauh ke dalam liang cipapnya. As mula menikmati sodokan yang kuberikan pada cipapnya. Tangannya memegang bontotku sambil membantu menekannya supaya batangku betul-betul masuk semuanya ke dalam cipapnya itu. "Aaaahhhhh.....Zackkkk...uuhhhhhh " rintihannya memberi tanda bahwa dia sekarang sedang menikmati gerakan-gerakan batangku di dalam cipapnya. Aku mula mempercepatkan irama tusukan batangku ke dalam cipapnya.

Perlahan aku mengangkat kedua pahanya ke depan sehingga kedua lututnya rapat ke dadanya yang ikut bergetar kecil seiring dengan hunjaman nikmat batangku. Ini memudahkan lagi hunjaman batangku ke cipapnya yang sempit itu.

"Ooohh...Zacckkk …laju lagi sayanggggg......I dah tak tahannnn…...!!" katanya meminta dan tentunya segera ku lajukan lagi hunjaman batangku. "Ooohhh....iyaaa....yaaa.....c'monnn....fuck me harder Zacckkkk....yesss...yesss" katanya sambil terus menekan bontotku bergerak lebih cepat, sementara itu kulihat dia mendongakkan kepalanya ke atas. "Arrhhhhhh....oohhh....ssshhhhhhh....yees ssss....I'm coming.....aaauuwwww...!" jeritnya serentak dengan getaran hebat dari seluruh tubuhnya itu sambil kedua tangannya mencengkam dan mencakar belakang tubuhku, aku memanfaatkan kesempatan ini dengan menghunjamkan batangku ke liangnya secepat mungkin tanpa menghiraukan rintihan dan desahan As yang semakin keras dan tak tertahan-tahan lagi.. As menarik tubuhku rapat untuk dia peluk erat-erat……dann…… "Oooooohhhhh.......ssshhhhhssssssss...... yyeeeeaaaaasss...uuhhhhh" rintihannya yang agak kuat kali ini sedikit mengejutkan aku, namun batangku masih terus keluar masuk ke liang cipapnya yang semakin basah. Beberapa saat getaran tubuhnya perlahan-lahan hilang, As membuka matanya. Aku tersenyum dan langsung mengulum bibirnya yang seksi itu sambil terus memberikan dia kenikmatan dalam setiap gesekan batangku ke dinding cipapnya yang terus berdenyut mengemut batangku, kesan klimaks ketiganya untuk malam ini.

Tiba-tiba aku cabut batangku dari cipapnya dan membuatkan As sedikit terkejut. Tubuh yang seksi itu aku balikkan dan bontotnya yang seksi dan pejal itu kuangkat dalam keadaan menungging. As memalingkan mukanya sambil tersenyum padaku. Tangannya diletakkan kemas di kepala katil seakan tahu apa yang ingin kulakukan. Lalu aku tempelkan pahaku ke belakang pahanya dengan mengarahkan batangku sedikit ke liang cipapnya. Aku lihat bontotnya yang bulat dan pejal ini benar-benar membuatkan darahku mengalir dengan cepat, sehingga tanpa terkawal dan cepat sekali, aku hunjamkan batangku masuk sekaligus sampai seluruh batangnya terbenam di dalam liang cipapnya. "Aaauuuwwwww.....rakus u Zacckkk....!!" kata As sambil merintih menahan sakit yang kemudian hilang sama sekali diganti dengan rasa nikmat yang tiada taranya. Hunjaman batangku kali ini jauh lebih keras dan cepat dari posisi tadi. Yang jelas sampai sekarang aku belum merasa ada tanda-tanda mau klimaks. Tanganku sesekali berusaha mencapai buah dadanya yang tergantung sambil meramas-ramas serta memainkan putingnya. "Ohhh.....Zackkkk…I like it..........." lirihnya sambil menikmati gerakan tangan dan jariku di buah dadanya. Sementara itu aku merasakan ada sesuatu yang menyentuh telurku, dan ternyata tangan As yang secara perlahan meramas-ramas telurku. "Aaaahhhh...Asssss.....tangan u nakal....." kataku, sebenarnya aku menikmati betul ramasan-ramasan tangannya. "Ooohhh.......biar..u..cepat..keluaaa rr…saa..yangg....." katanya terputus-putus karena batangku sedang menghunjam laju dan keras di liang cipapnya. Dari buah dadanya, tanganku kembali ke pingganggnya yang ramping itu sambil membantu menggerak-gerakkan pinggangnya seiring dengan gerakan batangku yang keluar masuk cipapnya. Sementara tangan kananku kemudian menjangkau bijinya dari sebelah kanan pinggangnya. Sebaik sahaja jari tengahku menyentuh bijinya itu, terus kugosok-gosok dan pintal-pintal lembut sambil batangku tetap menghunjam cipapnya.

Ternyata mainan tanganku ini sangat memberi kesan. As kembali mendesah dan desahannya itu makin lama makin keras. "Ooooohhhh.....Zackk….u…hebaatttt......." As menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan menahan nikmat hunjaman batangku. Butir-butir keringatnya kelihatan di beberapa bahagian tubuhnya, terutama di sekitar belakang lehernya yang mulus. Aku semakin lama semakin mempercepatkan gerakan batangku, sambil tanganku masih memintal-mintal bijinya.

"Ooohhhh.....Zaaaccckkkk....I.... kejap….. lagggiiiii......aaahhhhhh......oouuuww... ..oouuuww....." rintihannya membuatkan aku mempercepatkan mainan tangan dan jariku di bijinya, sambil juga menghunjam batangku dengan lebih keras lagi ke cipapnya. "Aaaaaaahhhhhhh.....I'm coming.....I'm coming....yeeesssssss....aaaaaaahhhhhhhhh ......!!!!!" jerit As diikuti dengan getaran hebat dari seluruh badannya serentak dengan kemutan-kemutan yang kuat dari dinding liang cipapnya di batangku. Wooowwww, aku sendiripun sudah tak boleh menahan airku dari naik ke kepala. "Aaaahhhh...u…Zack...., ..sekarang ....giliran u.....!!" katanya terputus-putus karena hentakan dariku yang semakin lama semakin cepat dan keras. Kedua tanganku kini memegang erat pingganggnya. Batangku terus menerus menikmati kemutan-kemutan dari dinding cipapnya. "Ooooohhhhhh....Aaassssss.......I nnaaakkkkk keluaaarrrrr......aaahhhhhhhh.....!!"

"Iiiiyyyaaaaaa.....saaayaaangggg….. di mulut....I.....!!" katanya sambil berusaha untuk membalikkan tubuhnya. Kucabut batangku dari cipapnya sementara dengan gerakan cepat As berbalik badan sehingga sekarang ini dia dalam posisi terlentang dengan mukanya menghadap batangku. "Aaaaaaahhhhhhh.........!!!!" jeritku serentak dengan As yang telah membuka mulutnya seluasnya sambil mejulurkan lidahnya. Kedua tangannya mengocok-ngocok batangku yang berkilat dan licin oleh cairan cipapnya tadi. Creeeeeetttt....... crrreeeettttt.......cccrrreeeeeeeeetttt. ...., banyak sekali cairan kental berwarna putih susu itu yang masuk kedalam mulutnya.

Setelah itu dengan lahapnya dia menjilat batangku membersihkan sisa-sisa air mani yang mungkin belum keluar sambil batangku dikocok-kocoknya terus. Untuk beberapa detik jantungku bergetar keras melihat dan merasakan dia melakukan pembersihan itu........!!

Setelah dia selesai membersihkan semuanya aku membaringkan diriku ke katil kesan kelelahan. As bangun perlahan sambil tersenyum dan mencium keningku "I mandi dulu yang…" katanya lembut. Aku mengerling jam meja di tepi…pukul 10.00!!!

1 comment: