Tuesday, October 30, 2012

Waiter (Bahagian 3)

Aku tersenyum lebar, sambil perlahan mengucup lembut keningnya. Dan dengan perlahan juga Ayu menggulingkan tubuh montok seksinya yang putih mulus ke atas menaiki tubuhku, Kedua pahanya dibuka lebar sementara bukit cipapnya yang empuk terasa empuk menekan batangku yang sudah sangat keras.

Ayu mengangkat punggungnya keatas, kedua belah pahanya yg putih kelihatan begitu seksi dan padat. Dengan lembut Ayu menggenggam dan meramas batangku ... lalu diarahkan ke alur cipapnya ... Oooohhh ... aku mendesah.... sambil menundukkan wajah yang membuatkan rambut panjang nya terurai indah, kulihat Ayu mengarahkan batangku ke pintu cipapnya lalu dengan perlahan punggungnya diturunkan. Ooooggghhhhh .... Aahhhhh ... aku mengerang nikmat bila kepala batangku perlahan-lahan menusuk mulut alur cipapnya.

Pekikku semakin keras menahan rasa nikmat yg luarbiasa bila kepala batangku mula memasuki liang cipapnya yang ketat. Aaahh... di situ kurasakan dinding cipapnya seolah sudah mengemut kuat dan kepala batangku seolah diramas-ramas membuatkannya berdenyut-denyut kesedapan. Ayu melepaskan tangan kanannya dari batangku , kini kedua tangannya diletakkan di atas dadaku sambil setengah membongkok. Ia kini memandangku dengan senyuman manisnya.Bibirnya yang ranum merekah indah.

" Macamana ……… Zack.....", bisik Ayu padaku. " I ...iiyaaa Yuuuuuu...", sahutku gementar menahan rasa nikmat. Lalu dengan perlahan-lahan Ayu mula menurunkan punggungnya ke bawah lagi sambil memejamkan mata. Namun mulutnya yang indah itu tersenyum seolah ikut menikmati apa yg sedang kurasakan sekarang.

" Aaaaaaaaaaaaahhhhhhhgghhh ..." erangku kesedapan bila liang cipapnya yang sempit itu sedikit demi sedikit, perlahan-lahan terus menenggelamkan batangku. Dengan sekuat tenaga Ayu terus berusaha menenggelamkan seluruh batangku ini.

" Mmmmmm .....aahhhhh ......mmmm", Ayu hanya mendesah dan merintih kecil bila batangku dengan perlahan hampir seluruhnya tenggelam kedalam cipapnya. Hanya tinggal setengah inci saja kulihat batangku yang masih diluar liang cipapnya.

"Ooooowwwww ....." " Aaaaaghghghhhh ...." Kami berdua mengerang kenikmatan. Kurasakan dnding cipap Ayu yang hangat dan licin itu seolah memicit-micit mesra dan menghisap lembut. " MMmmmmmm .... Bagaimana sayang ....", bisik Ayu perlahan sambil memandangku mesra sekali. " Aahhhhhhhhghghg ....Heebattt Ayuuu ...", sahutku gementar. Kedua pahanya yang halus kini mengepit pinggangku mesra, sementara punggungnya menempel kelangkanganku dengan ketat.

Dengan perlahan Ayu mula menggoyangkan punggungnya naik turun perlahan-lahan ... menggeselkan dinding cipapnya yang sempit dengan batang yang sudah amat keras " Uuuhh ......uhhhh .....uhhhh....", Ayu merintih-rintih kecil bila setiap kali punggungnya bergerak turun memasukkan kembali batang yang besar dan tegang kedalam liang cipapnya. Wajahnya yang cantik bergoyang lembut. Kedua matanya dipejamkan rapat. Kedua buah dadanya yang besar terayun begitu indah. Kedua tangannya yang menahan dan menekan lembut dadaku sesekali menghentak-hentak perlahan.

" Oohhhhhhhaahhh ....hahahhgghhhhhh .....", Batangku seakan dikemut, dikepit, disedut dan digenggam oleh liang cipapnya. " Ayuuu ...aaaggghhhh .... Aaahahhhgghhhh .....", erangku berulangkali kesedapan. Kedua tanganku berusaha menahan laju turun naik punggungnya. Aku tak sanggup menahan rasa nikmat sex yang luarbiasa itu, air nikmatku langsung mengalir mendesak-desak hendak memancutt keluar. Ayu terus bergerak turun naik menggoyangkan punggungnya menggeselkan batangku kedalam liang cipapnya.

" Uuuuhhh uhhhhh.... Uuuuuhhh..... uuuuuu...hhhh.... uuuhhhhh....", erangnya berulangkali menikmati geselan cipapnya.. Aaaaaaaaahahhhhahhaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ..............", aku mengerang panjang sambil sejenak menahan napas untuk menghambat agar air maniku tidak sampai memancutt keluar.... " Uuuuuuuuuh ... U nak keluar sayang ......", bisik Ayu manja.
" Iyyaaa ... Yuu ...", sahutku pantas ..... Ooooh .... Aku benar-benar tak tahan lagi ... Ayu terus menggoyang punggungnya semakin cepat turun naik, kurasakan dinding cipapnya seolah mengemut dua kali lebih hebat, batangku seolah diramas hebat. Oooohhh ... akhirnya aku menyerah kalah ... aku tak mampu menahan desakan air maniku. Kuramas kemas keduabelah buah dada Ayu yang besar dengan kedua jemari tanganku. Aku menggeram keras dan melepas puncak kenikmatan sex......... Aaaaaaaaaaggggggghhhhghghhgaaaahhhh.... Teriakku nikmat ... saat dengan hebatnya air maniku memancut keluar dengan tembakan yang keras dan kuat ... ..... kedalam cipap Ayu yang sempit licin dan hangat.

" Uuuuuu ..... mmmm .....uuuuu ....... Mmmm .... ..oowwww .... ... uuuu", desahnya lembut saat air maniku kutembakkan berulang kali dengan sepenuh rasa nikmat kedalam liang cipapnya. Jiwaku seakan terbang melayang jauh keatas awan .... Begitu tinggi ... terasa begitu nikmatnya.... Oooohhhhh .... Tubuhku seakan menggelepar direjam kenikmatan yang tak terkira.

Crraaat .... Crruuttttt .....crraaaaaaaaaaaattttttttt ...........creeetttttt ...... Aku masih terlena diawan kenikmatan menikmati sisa-sisa pancutan air maniku yg masih tersembur keluar didalam liang cipapnya. Ayu terus menggenjut punggungnya turun naik dengan cepat meluluh batangku, menghisap seluruh air yang ada di dalamnya.

Aku membuka mata kembali bila kurasakan Ayu menghentikan gerakan punggung seksinya. Kini dia merebahkan tubuhnya yg berkeringat basah diatas tubuhku, kedua buah dadanya menekan lunak dan terasa kenyal didadaku. Batangku masih keras perkasa walau isinya sudah terpancut habis ... kemutan liang cipapnya masih kurasakan begitu hebat ... meramas batangku yang masih terbenam di situ. " Mmmmmm ... bagaimana Zack .... Nikmat sayangg ...", bisiknya sambil memandang manja kearahku. " Ahhh ... U hebatt Ayu ....", sahutku lirih.

Mulutku kembali mengucup bibir ranumnya. Sejenak kami saling berciuman beradu bibir, saling mengulum dan mengucup ... begitu nikmat rasanya bibir Ayu itu. Ketika kucupan mesra itu berakhir, aku berbisik mesra padanya. " Ayu ... U nak lagi ...? ", tanyaku. " Apa itu Zack...?", tanyanya mesra. Bibir ranumnya kelihatan basah habis kukucup dan kukulum tadi. " U belum puas kan ...? ..", " mmm Zack ... mmmm ... tapi I penat ler Zack ...", bisiknya sambil mengenyit nakal

" Tapi I tak penat lagi…………...", bisikku nakal. " Mmmm ... ", Ayu tak menjawab, namun matanya dipejamkan seolah membayangkan apa yang akan aku lakukan. Aku kembali bernafsu, batangku yang masih terbenam nikmat di dalam liang cipapnya yang sempit jadi semakin keras dan rasanya bertambah besar. Aku memeluk pinggang Ayu yang ramping itu dengan erat. Dengan keadaan masih berpelukan kupusingkan tubuh Ayu ke kiri, dan dengan batangku masih terbenam dalam cipapnya kutindih tubuh yang seksi itu.

Terasa hangat dan halus kulit tubuhnya. Tambahan dengan batangku yang masih mengeras terbenam dikemut liang cipapnya yang basah dan hangat. Setiap gerakan menambahkan sensasi yang tak ingin terhapus sama sekali. Sejenak kami terdiam saling berpandangan mesra. Kemudian perlahan aku menundukkan muka dan kembali mengulum bibir ranum

Ayu dengan lembut. Ayu membalas ciumanku dengan hangatnya. " Ohhh… Zack..pleaseee…....", bisiknya manja ditelingaku minta dipuaskan. Aku tersenyum sekilas ke arahnya. Kukucup bibirnya sekali lagi, lalu sambil saling berpandangan mesra, kutarik punggungku ke atas secara perlahan mengeluarkan batangku dari dalam cipapnya sampai hampir terkeluar, lalu dengan perlahan pula aku turunkan kembali punggungku ke bawah membenamkan kembali batang sasaku ke dalam liang cipap sempitnya yang seolah menyambut mesra dengan kemutan dan urutan-urutan lembut penuh kenikmatan.

" Uuuuuuhhh .....". Ayu merintih halus kesedapan sambil tetap tersenyum manis kepadaku. Kedua tangannya mengusap-usap mesra bontotku yang mula bergerak turun naik. " Uuuuuu hhhhhhh ......uuuuhhhhh ......uuuuuhhhhhhh.......", erang Ayu setiap kali batangku kutarik keluar menggesel cipapnya yang sempit dan licin. Air maniku yang keluar tadi seolah membantu melicinkan gerakan batangku. Aku merasakan liang cipapnya itu seolah mengcengkam dan menghisap kuat bila batangku kutarik keluar dan seperti meramas dan mengemut lembut bila kubenamkan kembali ke dalamnya. " Aaaaahhhgghghgh .....aaahhhhhggghhhhh .." Aku kembali merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Dengan irama yang teratur yang semakin lama semakin cepat, kuhunjam-hunjamkan batangku keluar masuk liang cipap Ayu yang makin lama kurasakan juga makin sempit dan semakin kuat mengemut mengcengkam batangku.

" Uuuuhhhhh .... Uuuhhhh ....uhhhhh ....uuuuuhhhhhh .....uuuuuhhhhhh..." Ayu mengerang semakin kuat, kedua matanya kini dipejam rapat menikmati rejaman batangku yang semakin cepat….. .... menghunjam keluar masuk cipapnya. Aku tahu Ayu sedang menuju puncak kenikmatannya untuk kali yang ketiga. Kedua pahanya yang lembut yang dikepitkan lembut di pinggangku sesekali dihentakkan kebawah sambil mengejang kuat menahan kenikmatan. Wajahnya yg cantik kelihatan berkerut menahan rasa nikmat pada liang cipapnya. Aku benar-benar puas melihatkan wajahnya yang sedang didera sejuta kenikmatan yang kuciptakan di atas tubuhnya, batangku yang sedang menghunjam kuat liang cipapnya itu juga mula menunjukkan tanda-tanda hendak meletup. Namun karena ejakulasi yang pertama tadi, maka rasa nikmat luarbiasa ini masih dapat kutahan lebih lama.

" Aaaaahhhhh .....Ayu….nikmat sekali sayang ...", erangku nakal. Ayu tak menjawab, hanya terus merintih berulangkali seiring dengan goyangan naik turun punggungku yang semakin cepat. " Uuuuuuuh .....hhh....uuu....hhhhh....uuuuhhhhhh......uuuhhhh.......", rintihan Ayu semakin kuat. Sambil menggigit bibir menahan nikmat, kuselitkan tanganku ke bawah bontotnya yang bulat padat itu. Sambil meramas-ramas, kuhunjam-hunjamkan batangku keluar masuk menggesel liang cipap Ayu secepat dan sekuat tenagaku. Kugoyangkan punggungku turun naik dengan cepat.

" Uuuuhhh ...uhhhh......uuuhhh.....uuuuhhhh ..... uuuhhhhhhhhh....uuuuuuuuuuuuhhh" aku merasakan Ayu juga bertindak semakin liar, punggungnya turut digoyangkan ke kiri dan ke kanan menikmati hunjaman demi hunjaman batangku. " Aarrghhhhhhh…..ahhh…….ahhhhhh......uuuhhh....hhhh....uuuuuuuuuuuuhhh" Ayu mula menjerit kuat sambil menggeliat menghentak-hentakkan kedua kakinya ke bawah melepas kenikmatan orgasmanya. Mulutnya terus merintih, memekik-mekik dan mengerang-erang dengan suara keras tanpa peduli dengan keadaan sekeliling. Kubenamkan sedalam-dalamnya seluruh batangku ke dalam liang cipapnya. Sebentar kemudian kuhentikan gerakan turun naik punggungku, kini kugerakkan sedikit memutar memutarkan batangku dalamm liang cipapnya dan kubiarkan Ayu merasakan seluruh sensasi kenikmatan puncak orgasmenya yang luarbiasa. Aku rasakan liang cipapnya mengemut-ngemut kuat batangku.

" Aaaaagghhhhhfff ......aaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh" Cairan lendir orgasmanya terasa menyembur lemah membasahi seluruh permukaan batangku yang sedang terbenam didalamnya. " Aaaaaaaaaawww................ aaaaaaaawwwwwwww ............ sssssshhhhhh ..... nnngggghhhhhh ...... ngnnnngggggghhhhhh .............",rintih Ayu semakin kuat menahan kenikmatan. Bontotnya terangkat-angkat ke atas menekan batangku yang sedang dibenamkan sedalam-dalamnya ke dalam liang cipapnya. Kedua tangan Ayu mencengkam kuat bontotku. Kuku-kukunya mencengkam kedua bontotku. Terasa sakit, namun aku tak peduli, kubiarkan Ayu menikmati sepuasnya gelombang puncak orgasmanya yang panjang, kubiarkan otot-otot liang cipapnya mengemut kuat batangku. " Ooooooooouuuuhhhhhhhhhhhhhhhhh ...... uuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhh ......nggghhhh.. , rintihnya kuat……….. berulangkali Dalam lima ke sepuluh saat Ayu tenggelam dalam lautan kenikmatan orgasmanya ... Ketika bontotnya kembali dihempaskan ke tilam menandakan orgasmanya mula berakhir, kembali kucium mesra mulutnya yg masih merintih kesedapan sisa-sisa kenikmatannya, kugerakkan kembali punggungku turun naik dengan amat perlahan. " Oooouuuuhhhhhhhh ......". Aku mendesah nikmat merasakan kemutan liang

cipapnya yang masih ketat selepas orgasma, mmmm .... Cairan lendirnya yang keluar membasahi batangku terasa begitu licin dan hangat..... Uuuh.. kupejamkan kedua mataku menikmati liang kenikmatan miliknya .... berulang kali, naik turun secara perlahan dengan rentak yang semakin lama semakin cepat.Setiap kali batangku yang kutarik keluar hendak kubenamkam kembali ke dalam liang cipapnya, Ayu menggoyangkan punggungnya dengan manja ke kiri atau ke kanan, membuatkan sensasi yang begitu mengasyikan. Air maniku semakin deras mengalir dan mendesak-desak dileher kepala batangku yang tersepit nikmat dalam liang cipapnya Aaaaahhhhhhgghhghhghghggghhghhghhghghghhghhhhhhhhggggg ........". Aku mengerang keras bila kurasakan liang cipap Ayu mengemut-ngemut hebat, seakan meramas-ramas, mengurut-urut dan mengentel seluruh batangku yang sedang meregang menahan kenikmatan. Dan ...aaahhghhghh ... aku tak kuat lagi dan menyerah ... "OOOhhhhhhhhhh…oooohh.. ......"

Air maniku terpancut hebat didalam liang cipapnya yang hangat. Kusembur-semburkan dengan nikmat sepenuh perasaan memenuhi liang kenikmatannya. "Ooowwww .... Mmm ...", Ayu mendesah lirih saat air maniku menyembur-nyembur dengan kuat didalam liang cipapnya. " Aaaahhhhahhhhhhh ..... Ayuuu ...", Kuhunjam-hunjamkan dengan penuh nafsu batangku ke dalam cipapnya yang semakin licin penuh cairan lendir orgasmanya bercampur air maniku. Ayu sesekali merintih kecil entah kesakitan atau nikmat menerima hunjaman batangku yang bergerak liar mengoyak liang cipapnya yang sempit. " Oowwww .... Iiiiihhhh ..... ... Ngggnnhhhhh ... uuuuuu ... Zackkk…c'monn ...", rintihnya sambil mencengkam bontotku yang bergerak turun naik dengan cepat dan kuat. " Aaahhhhhgghhg ... Ayuuu .... Sayanggghhhhh ...." " Uuuuuuhhh ..... Zackkk.....nggnghhh ..... U masih hebatt sayaang ...", rintih Ayuu kelemasan.

Aku terbaring kelelahan di atas tubuh Ayu. Batangku masih terbenam didalam liang cipapnya yang basah. Kemutan kecil yang hangat liang cipapnya itu masih terasa nikmat, seakan mengurut-urut lembut. Kami saling berpelukan mesra, menikmati keindahan akhir yang terasa. Kedua buah dadanya yang besar montok menekan lembut dadaku yang bidang. Mulut kami bercumbu hangat saling bertukar lidah seolah saling menukar kenikmatan.

Aku menghabiskan malam, dan sampai keesokan harinya dengan Ayu. Setiap saat tak mungkin dibiarkan. Mungkin sebab itu untuk kali terakhir ? Aku tak pasti.......

Waiter (Bahagian 2)

Peristiwa ni berlaku dalam November tahun lepas. Awal lagi sebelum bertolak aku dah call Ayu cakap aku nak ke sana. Tiga hari meeting aku dah tak sabar-sabar nak jumpa Ayu,teringat ini bakal pertemuan yang terakhir, aku nak bantai sampai lunyai. Terbayang-bayang jer bontot dia yang seksi tu. Aduhaiii...makk

Sehabis meeting malam ketiga tu aku terus ke apartment Ayu. Lebih kurang pukul 12.30 dah, meeting agak lewat malam tu. Dari dalam kereta lagi batang aku dah mencanak-canak. Dah dua minggu tak layan bang. Sampai di apartment Ayu, aku menekan loceng dengan penuh debaran, dan perlahan pintu dibuka. Malam tu Ayu cukup simple. Dia cuma memakai jeans dengan kemeja dari kain satin putih yang lembut. Terbayang sesuatu yang menonjol didadanya. Aduhhh...

Sebaik sahaja pintu ditutup, aku terus merangkul tubuh montok itu ke dalam pelukanku. Gelodak yang tidak tertahan-tahan rasanya ingin aku hamburkan di situ jua.

" Zack ...", bisik Ayu perlahan. Wajah cantiknya itu begitu dekat sekali dengan mukaku. Hembusan nafasnya yang hangat begitu terasa menerpa daguku. Wajahnya kelihatan sedikit berkeringat, sorotan kedua matanya begitu sejuk dalam pandanganku, dan bibirnya yang ranum kemerahan terlihat basah setengah terbuka ... aduhaii… cantiknya!!. Tanpa sedar kudekatkan mukaku kepadanya. ... dan dalam sesaat bibirku telah mengucup lembut bibir Ayu yang setengah terbuka. Begitu terasa hangat dan mengasyikan.

" Oooh ....", bisikku perlahan setelah kucupan itu berakhir. Aku memandang Ayu dengan penuh rasa mesra. Aku lihat betapa wajahnya yang cantik kelihatan semakin cantik. Kedua pipinya yang putih bersih kelihatan memerah, kedua matanya yang jernih memandang redup kepadaku, sementara kedua belah bibirnya masih setengah terbuka dan merekah basah menggoda.

Seolah lemas saja tubuhnya yang seksi montok itu berada dalam dakapanku. Wajahnya yang cantik itu memandangku pasrah dan tetap dengan senyum manis bibirnya yang kian menggoda. Kedua pipinya kelihatan semakin memerah menambah kecantikannya. Aku semakin terpesona ...

" Apa yang U nak buat ni Zack ...", bisiknya perlahan, dalam rona malu wajahnya yang dibuat-buat. Kedua tanganku yang memeluk pinggangnya erat terasa sedikit gementar. Dan tanpa sedar kedua tanganku telah berada di atas bontotnya yang bulat. Mengkal dan padat. Lalu perlahan ku usap mesra sambil ku berbisik... " U tahukan apa yang I nak ...", bisikku perlahan. Ooh ... keempukan kedua buah dadanya yang besar menganjal-anjal di dadaku membuat batangku semakin tegang tak terkira ... Tanpa ku sedar, kuramas kedua belah bontotnya yang terasa padat di sebalik seluar jeans ketatnya. " Oouuuhhhh ... ", Ayu mengeluh ghairah Dengan pantas aku kembali mengucup bibirnya. Kusedut dan kukulum bibir hangatnya dengan mesra atas dan bawah. Bunyi kucupan kecil terdengar begitu indah ... Kedua tanganku masih mengusap-usap sambil sesekali meramas kedua belah bontotnya yg bulat padat itu. Bibirnya yang terasa hangat dan lunak berulang kali memagut bibirku sebelah bawah dan aku membalasnya dengan memagut bibirnya yang sebelah atas. Oooh ... terasa begitu nikmatnya. Hembusan lembut nafasnya bersatu dengan hangat nafasku. Kurasakan kedua lengan Ayu telah melingkar di leherku dan tangannya kurasakan mengusap mesra rambut ku.

Batangku terasa semakin besar dan keras didalam seluar. Tubuh kami yang saling berpelukan erat membuat batangku yang menonjol di seluarku itu tersepit dan menempel keras di perut Ayu yang empuk.Kulepaskan hangat bibirku di bibir Ayu. Aaaah ...wajah cantiknya itu kelihatan semakin berkeringat, dan bibirnya yang basah oleh liurku merekah indah. Kedua matanya sedikit redup dan memandangku pasrah. Aku melihat ada sejuta keinginan terpendam dalam matanya itu.

Aku membongkok dan mengangkat tubuh montok Ayu dalam dukunganku. Ayu tertawa manja ketika aku mula mendukung tubuh seksinya itu masuk ke dalam bilik. Lengan kanannya merangkul leherku sementara tangan kirinya mengusap mesra kedua pipi dan wajahku.

Didalam biliknya, kuturunkan tubuh seksi Ayu di atas katilnya. Wajahnya yang cantik tersenyum manis, kedua tangannya kini berada di atas kedua belah buah dadanya. Ayu mula mengusap perlahan kedua bulatan bukitnya yang besar dari balik baju kemejanya. Seolah merangsang dan menggodaku.

Aku tak tahan melihat tingkahnya mula membuka kancing kemejaku satu persatu dengan cepat ....kulemparkan bajuku ke tepi, kedua mataku tak lepas dari tubuh Ayu yang semakin menggoda, dengan jemari gementar menahan nafsu aku mula membuka seluarku. Melihat tubuhku yang hampir telanjang, Ayu mendesah halus. Kulihat kedua tangannya meramas semakin kuat buah dadanya yang besar.

Perlahan Ayu kembali bangun dan membuka kemeja dan jeansnya satu persatu. Aku semakin terkejut apabila ternyata Ayu tidak memakai sebarang pakaian dalam pun. Ayu yang mengghairahkan itu kembali ke katil seolah semakin menggodaku untuk turut serta.

Aku semakin tak tertahan melihat tubuh Ayu yg kini berada diatas katil tanpa tertutup sehelai benang pun. Betapa putih tubuh indahnya yang telanjang bulat, mempamerkan semua keindahan dan kemontokan tubuhnya. Ayu tersenyum manis kearahku sambil terlentang. Kedua buah dadanya yang sangat besar terlihat masih begitu mengghairahkan. Kedua puting susunya yang kecil berwarna coklat kemerahan seolah menggodaku untuk segera kujamah. Perutnya masih terlihat ramping dan seksi tanpa lipatan lemak. Aku menelan ludah melihat bagian bawah tubuhnya yang kini ternyata tak memiliki sehelai rambutpun. Rupanya Ayu telah mencukur habis bulu cipapnya.

Dengan pantas kutarik seluar dalamku. Aku sudah tak peduli lagi. Dengan lutut setengah gemetar, perlahan-lahan aku mulai naik ke atas katil Ayu yang sudah menungguku sejak tadi. Dengan rambut setengah terurai di pipi Ayu tersenyum manis memperlihatkan keindahan bibirnya. Matanya seolah meredup dan pasrah. Namun nafasnya terdengar sedikit kurang teratur.

" Ayuuu ...", bisikku penuh nafsu. Kubaringkan tubuhku di sebelah kanan tubuhnya. Kupandang wajahnya yang cantik mempesona, lalu dengan jemari gementar kuelus mesra kedua belah pipinya yang halus. Ayu tersenyum manja padaku. " Zack ... beri I kenikmatan ...", bisiknya tanpa malu-malu. Sorot matanya terlihat lemah seolah memohon. Aku tersenyum penuh ghairah. " Aahhhh Ayu ... aku akan memuaskanmu ...", bisikku nakal. Kuperhatikan jemari tangan kirinya kini telah berada diatas kangkangnya mengusap-usap cipapnya yang montok merangsang. Aku tersenyum penuh ghairah, Dan seolah bagai mimpi saja ketika akhirnya dengan gagah aku telah berada di atas Ayu yang telanjang itu dan menindihnya kemas. Aaaaahhh .... Oooouuuhh .... Kami berdua mengeluh nikmat bila kulit tubuh kami saling bersentuhan dalam kemesraan. Batangku yang tegang seakan terkena letrik bila menyentuh bukit cipapnya sangat empuk. Dengan nakal kepala batangku menyelip di antara bibir cipapnya yang rapat. Mmmm ... terasa begitu nikmat saat kulit kepala batangku menggesel daging celah cipapnya ke dalam. Aku rasakan Ayu membuka kedua pahanya luas-luas. Aku merasakan begitu halus kulit kedua belah pahanya yang langsung mengapit pinggangku lembut.

Sambil mengusap mesra rambut Ayu yang panjang, mulutku dengan kemas kembali mengucup dan mengulum bibir Ayu yang basah dan hangat. Ayu membalas ciumanku di bibirnya. Sesekali lidahnya dijulurkan keluar untuk dengan segera kuhisap dan kukulum mesra. Terasa begitu manis lidah dan bibirnya. Sementara itu kurasakan kedua buah dadanya begitu kenyal dan padat menekan nikmat dadaku, kedua putingnya yang tajam itu mencakar dadaku. Kedua tangan Ayu yang halus mengusap-usap kemas daging punggungku.

Sesekali Ayu meramas batangku dan mengarahkan kepala batangku kemulut liang cipapnya yang terasa licin dan basah. Aku segera menarik punggungku keatas karana terasa geli nikmat pada batangku yang diramasnya. Aku melepaskan ciumanku pada bibir Ayu. " Aaaoooohhh ... Ayu... geliii ahhh ...", erangku kenikmatan. " Uuhh ... U jahat ler Zack ...", bisik Ayu perlahan. Bibirnya yang ranum kemerahan sangat basah dengan air liurku. Kulihat wajah cantiknya basah berpeluh kecil.

Lalu dengan cepat, mulutku kembali melumat bibir ranumnya yang basah, ... dan oouuuuuhhhh ... Ayu merintih manja bila bibir dan lidahku mula bermain di telinga kirinya. Sesekali gigiku setengah menggigit membuatkan Ayu menggeliat keenakan.

" Arrrghhhhhhhhhh…..Uuuhhhhgggrrr Zackkk ...", pekiknya halus. Ayu sangat terangsang sekali. Kemudian dengan cepat aku menggeser turun ke bawah. Kurapatkan perutku ke tubuh Ayu, dan mmmm ... terasa perutku menekan bukit cipapnya yang empuk ...

Dari dekat aku dapat betapa indahnya buah dada Ayu, warnanya begitu putih dan bersih. Kedua putingnya yang kecil berwarna coklat kemerahan. Dengan lembut kedua tanganku yang sudah menggenggam kedua buah dadanya bergerak meramas-ramas perlahan... " ....oouuuhhh………Aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhgggrrrrghhh", Ayu memejamkan kedua matanya dan mulutnya yang basah mengerang keenakan. Aku menunduk dan mulutku mula menghisap dan mengulum buah dadanya yg sebelah kiri perlahan-lahan. Lidahku dengan lembut menjentik putingnya dan sesekali menggigit halus. " Aawwww ...nngggghhhh ...", Ayu merintih semakin keras. Mulutku mula menghisap putingnya lebih kuat dan ... semakin keras. Lidahku dengan ganas memintal-mintal putingnya dengan ghairah

Mmmm ..nikmatnya .... .. berulang kali aku menghisap dan melepaskan hisapanku dengan kuat sampai berbunyi nyaring. Puas dengan hisapan, lidahku yang basah kujalarkan menjilati seluruh permukaan buah dadanya sampai penuh basah oleh air liur. Ayu bergerak semakin liar. Mulutnya berulang kali memekik dan mengerang keenakan menikmati mainan idahku di buah dadanya. " Aawwww ..nggghhhh .....awwww ....". tangannya tak tahan menarik-narik rambutku.

Mulutku kini berpindah untuk menghisap, mengulum dan menjilat buah dadanya yang sebelah kanan, sementara yang kiri kuramas-ramas dengan lembut. Seperti tadi juga, aku menghisap-hisap buah dada kanannya membuatkan Ayu semakin menggeliat hebat kesedapan.

" Aaawww ..Zackk...hu ..hu.... sudah Zack...nggghhhh ...sudah sayang ...", Aku semakin bergelora.. cukup lama sekali aku mengerjakan dan menyonyot kedua belah buah dadanya yang besar itu. Setelah puas barulah aku dapat melihat kedua buah dadanya yang tadinya begitu putih bersih itu kini sampai basah penuh liur, dan disana sini nampak kemerahan bekas mulutku. Terutama disekitar kedua putingnya yang kini nampak semakin merah saja, kulihat ada sedikit calar merah disitu ... mungkin bekas gigitanku tadi ...

Ayu memandangku sayu, kedua matanya sedikit berair dan merah, bibirnya bergetaran. Wajah cantiknya itu kelihatan sedikit kemerahan. Aku tersenyum padanya, tiba-tiba kedua tangannya menekan kepalaku kebawah. Mmmmm ... rupanya Ayu ingin aku menjilat cipapnya. Dengan keras aku menggeser ke bawah ... mmm terasa nikmatnya bila perutku menggeser bukit cipapnya. Lidahku kuhulurkan menjilat permukaan perutnya yang halus dan sejenak sempat kugeletek lubang pusatnya dengan lidah dan bibirku. Dan ketika mukaku sampai diatas kangkangnya .....

Begitu putih dan halus cipapnya sesuai dengan warna kulit tubuhnya. Bau khas cipapnya benar-benar mengkhayalkanku. Aku menarik nafas panjang menghirup nikmat bau cipapnya.

Tiba-tiba tanpa kuduga tangan Ayu menekan kepalaku kebawah, sehingga mukaku terbenam di celah kelangkangannya yang merangsang. Aku julurkan lidah kebawah sepanjang mungkin menyelip dan menembus bibir cipapnya dan secara perlahan memasuki liang cipapnya yang terasa sempit dan licin. Ayu menggeliat hebat dan mulutnya mengerang panjang kesedapan...punggungnya sesekali digoyangkan lembut ke kiri-kanan dan juga keatas menikmati mainan lidahku. " Aaaaaagghghhhhh ....uuhhhhhhhhhhhfff ...... ssshhhhhhh ....Aaaarrr ...", pekiknya nikmat. Tangannya semakin menekan kepalaku kebawah, membenamkan mukaku seluruhnya ke bukit cipapnya Kuselitkan kedua tanganku ke bawah bulatan bontotnya yang kenyal dan padat, tanganku mula meramas kemas lalu dengan buas kugoyang-goyangkan mukaku mengusap keseluruh permukaan cipap Ayu yang hangat dan empuk. Lidahku kutelusupkan memasuki liang sempitnya, menggeletek lembut mulut liang merahnya sambil terus menyedut cairan cipapnya.

Ayu menjerit dan mengerang-erang dengan keras, punggungnya menggeliat semakin hebat menahan nikmat. Kuramas dan kucengkam kuat bontotnya yang kenyal agar tidak bergerak terlalu liar. " Ooouuuuhh ... nnggggnhhhhnnnnggggg ggghhh .....nggghhhh .....", mulut Ayu merintih2 dan mengerang2 menahan geli dan nikmat. Punggungnya digoyang-goyang kiri kanan, sesekali kurasakan kedua pahanya yang kini menyepit kepalaku sambil menekan kuat ke bawah seolah ingin memuntahkan cairan kenikmatan tubuhnya.Lidahku sesekali menelusup masuk kedalam liang cipapnya sambil mengulum kemas bijinya.

" A..aarrr .... Lagi sayangggghh ...", Ayu berbisik sedikit serak. Kudongakkan kepala keatas sambil kupandang wajah Ayu yang berkeringat, sekilas, lalu kutundukkan muka ... lidahku dengan liar kembali menjilat biji kenikmatannya, berulang-ulang.

Ayu sampai berulang kali mengeliat ke bawah menghentakkan kedua belah pahanya yg putih seksi, sambil mulutnya memekik kecil dan merintih panjang menahan geli bercampur sejuta kenikmatan. " Aaahhhh ... nnggnggghhgnggghghhhh ..... nggghghnhghgghhhh ....", rintih Ayu berulang kali.

Ayu mengoyangkan punggungnya menahan rasa nikmat. Saat bibir dan lidahku secara serentak menghisap dan memintal bijinya, tiba-tiba Ayu memekik keras dan akhirnya mendesah panjang ... punggungnya tersentak terangkat keatas seolah tak kuat menahan rasa nikmat. Kedua pahanya menyepit ketat kepalaku.Tanganku mengusap mesra kedua daging bontot Ayu dan meramas-ramas lembut.

" Aaaagggggghhhhh .....aoooohhhhhhhhhh ...... uuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhghffhhghh...."

Keluh Ayu panjang. Aku tahu dia pasti sedang menuju puncak kenikmatan,……………….. aku merasakan kedua belah pahanya yang begitu halus dan padat menekan kepalaku mula bergetar lembut dan meneran semakin kuat... dan " Aaaagggggghhhhhhhhhhhhhhhhghh...." cairan kenikmatannya segera tumpah keluar ..aku terus menghisap dan menyedut bijinya semakin kuat, dan sesekali kumainkan dengan hujung lidah. Aku terasa paha Ayu kejang mengepit kepalaku di kelangkangnya hampir beberapa saat.

Dan apabila kekejangan itu kembali reda, Ayu mula mengendurkan pananya. Aku terus merangkak keatas dan rebah disamping tubuh bogel Ayu. Kulihat Ayu masih memejamkan kedua matanya seolah sedang menikmati sesuatu…. Perlahan ...kedua matanya terbuka. Wajah cantiknya yang berkeringat kelihatan merah seolah menahan sesuatu.

Aku tersenyum lebar, sambil perlahan mengucup lembut keningnya. Dan dengan perlahan juga Ayu menggulingkan tubuh montok seksinya yang putih mulus ke atas menaiki tubuhku, Kedua pahanya dibuka lebar sementara bukit cipapnya yang empuk terasa empuk menekan batangku yang sudah sangat keras.....

Waiter (Bahagian 1)

Dulu aku study kat sebuah IPT di ibu kota ni, tapi sekarang dah dua tahun lebih aku kerja sebagai Pegawai Pemasaran di sebuah company di PJ. Aku tak der la handsome sangat, cuma sebagai anak kampung dari Pantai Timur, dah biasa main bendang tambahan pula masa kat U aku main Rugby, so body aku pun boleh tahan laa. Sebab tu ramai Minah nengok nak kena sondol jer…heheheheheh

Pengalaman pertama aku masa aku kat U. (Tapi sebelum actually aku dah banyak kali dengar, nengok, baca pasa seks ni. Cuma praktikal jer belum.) Masa tu cuti semester akhir..tiga bulan. Sebagai anak orang miskin kan, aku buat part time kat sebuah hotel kat sini sebagai waiter. (nak tolong mak ayah aku). Masa nilah aku mula belajar tentang seks dalaam erti kata yang sebenarnya.

Masa tu waktu pagi. Aku di minta menghantar sarapan ke satu bilik di tingkat lapan (kalau tak silap aku). Aku ketuk pintu dan minta kebenaran untuk masuk serve breakfast ni. Bila pintu di buka, ternyata penghuninya seorang wanita yang cukup cantik dan seksi. Dengan masih bergaun tidur yang singkat dan jarang, cukup untuk menampakkan bentuk tubuhnya yang menggiurkan. Aku agak terkedu dan mula berdebar-debar. Aku mula sedar yang dia tidak memakai pakaian dalam pun bila aku perasan puting buah dadanya yang terletak indah.

“Soory miss, may I……” aku mula tergagap-gagap.
“Ohh.. break fast ya..sila..letak atas meja tu yer..” dia tersenyum dan persilakan aku masuk.

Aku menuju ke sebuah meja yang terletak ditengah-tengah bilik tersebut. Semasa aku meletakkan makanan tersebut atas meja tu, dia mula berbual kecil dengan aku. Dia tanyakan nama ku dan memberitahu nama dia kak Ayu. “just panggil Ayu jer..nanti nampak tua sangat” katanya sambil tergelak.Umur dia masa tu lebih kurang 25. Aku lak 21. Dia beritahu dia kerja sebagai executive kat Utara, then ada meeting kat sini semalam, so dia agak penat lagi untuk pulang ke Utara.

Aku cuma mengangguk dan tidak banyak berkata-kata kerana aku masih berdebar, yelah tak pernah tengok wanita seksi secara live macam ni.

Bila aku nak keluar kak Ayu..eh Ayu panggil aku balik. Aku ingat dia nak bagi tips ke apa. Rupanya dia minta aku tolong urut belakang dia sikit kerana dia berasa agak lenguh. Aku perlahan duduk di pinggir katil dia dan mula memegang bahu dia perlahan-lahan sambil memicit-micit lembut.

“ohh..Zack..that’s nice…cuba U bawah sikit”

tangan aku dah gementar masa tu perlahan turun ke bawah. Ayu yang meniarap di katil itu memalingkan wajahnya ke arah aku sambil tersenyum padaku dan sesekali memejamkan matanya. Wajahnya yang putih itu sedikit merona merah dan begitu mengasyikkan. Dengan kedua tangannya yang terletak di kepalanya, aku perhatikan dengan jelas buah dadanya yang besar tersembul di sebalik rusuknya sedang dia meniarap itu. Aku mula terbayang adegan-adegan yang pernah aku tonton selama ini. Dan tanganku semakin ke bawah hingga ke pinggangya.

Antara sedar dengan tidak, aku merasakan tangan kirinya mula merayap-rayap di pahaku .

“Pandai lah U zack..Ohh sedapnya..”

Perlahan-lahan tangannya mula menyentuh sesuatu yang menyembul di celah pahaku dan lembut mengurutnya perlahan lahan. Aku semakin tidak tahan. Tanganku mula meramas-ramas lembut daging bontotnya yang pejal.

Tiba-tiba Ayu membalikkan tubuhnya dan bangun lantas memeluk leherku. Matanya tajam menatap mataku seolah membayangkan sesuatu yang tidak dapat ditaha-tahan lagi. Aku juga dengan lembut memegang pinggangnya yang ramping itu dan bagai ada satu tarikan, aku merapatkan wajahku ke mukanya. Bibirku mencari bibir merahnya yang basah dan terbuka itu. Bila bibir kami bertaut, aku merasakan Ayu menggerak-gerakkan kepalanya dan lidahnya menjalar bermain meneroka seluruh mulutku. Sesekali lidah kami bersilangan dalam gerakan yang amat indah. Pelukan tangannya di leherku bertambah erat dan rapat.

Aku dapat merasai buah dadanya yang pejal itu menikam dadaku. Dan batangku semakin menegang. Ayu ternyata dapat merasai jua batangku yang mengeras, dia terus meramas batangku. Tanganku mula menjelajah buah dadanya. Ku ramas buah dadanya dengan lembut dan aku merasakan nafas Ayu yang semakin galak.

Sementara itu, aku membuka gaun tidurnya yang jarang itu dengan menurunkan zip di belakangya. Ternyata Ayu tidak memakai panties. Tubuhnya yang putih mulus itu amat mendebarkan dengan cipap yang tembam dan ditutupi oleh bulu-bulu yang tipis.Tak lama kemudian, aku merasakan jari-jarinya mula membuka zip seluar dan tali pinnggangku. Keluarkan batangku yang ternyata semakin membesar sambil meramas-ramas lembut.

Ayu membongkok mula mengucup dan menghisap batangku dengan bibirnya yang kecil dan basah itu . Semakin lama aku merasakan hisapannya di batangku semakin menggairahkan. Aku menolak dia ke tepi dan mula membuka seluruh pakaianku. Kemudian perlahan-lahan aku baringkan dia di katil. Aku hujani dia dengan ciuman di leher dan bibirnya. Sementara itu tanganku kembali meneroka buah dadanya dan semakin lama semakin ke bawah sehingga aku dapat merasakan cipapnya yang semakin basah.

Ayu mula menggelinjang dan mengeluh , "Zack..please, sekarang …. I dah tak tahan !". Ayu mengangkat kakinya dan tangannya menggenggam batangku. Pada saat itu cipapnya terbuka, dia perlahan menghalakan batangku ke cipapnya. Aku juga yang dah tak tertahan menolak semakin ke dalam lagi batangku ke alur cipapnya sudah dipenuhi dengan lendir itu. Setelah itu dia melingkarkan kedua kakinya di pinggangku dan kedua tangannya di leherku. Aku menyangga tubuhku dengan kedua sikuku sambil bibirku masih menggumam bibirnya yang sesekali menjerit entah apa bunyinya. Bontotku mula bergerak turun naik sambil aku cuba mempertahankan rentak yang dibuat untuk kenikmatan yang lebih berpanjangan.

Tidak lama begitu Ayu membalikkan tubuhnya agar dia diatasku. Sekarang posisi Ayu menunggangku dengan batangku masih di dalam cipapnya yang menggairahkan itu. Ayu mula menggerakkan badannya naik turun, seperti orang sedang menunggang kuda. Sementara itu kedua tanganku meramas-ramas dan sesekali menggentel putingnya yang makin menegang. Makin lama gerakan naik turunnya makin cepat, sehingga batangku bergesel makin keras dengan cipapnya, karena cipapnya sudah mengeluarkan lendir, geselan itu terasa nikmat dan membuatkan batangku semakin keras. Kenikmatan geselan ini ternyata membuat Ayu menjerit-jerit kecil, "Ough … ough … ahhh … ".

Beberapa saat kemudian, gerakan naik turunnya semakin perlahan, seolah-olah dia ingin merasakan geselan yang menimbulkan kenikmatan itu, batangku sekarang bergesel lembut dengan cipapnya.Aku tahu dia sebentar lagi orgasme, bibirku mula merayap di buah dadanya, sambil meramas perlahan-lahan daging bukitnya yang pejal, bibirku mengucup dan menghisap putingnya. Kerjaku ini ternyata membuatkan Ayu makin menggeliat-geliat, "Ahhh … aauhhhhg … terus Zack … ohhh". Tak lama kemudian, Ayu mengejang dan menjerit, "Zack, I tak tahan lagi … ohhh, uhff" dan aku merasakan batangku dibasahi cairan dari cipapnya. Ayu merebahkan badannya di atasku, Aku terus mengucup dan menngulum kedua putingnya dan menjilat celah-celah buah dadanya. Tangan kiriku membelai lembut rambutnya dan tangan kananku meramas-ramas bontotnya yang pejal itu.

Setelah beberapa minit, aku memberitahu Ayu, aku nak cuba doggie lak. Tanpa banyak soal, dia mengangkang dengan satu kaki melutut diatas tilam dan badannya membongkok dengan kedua tangannya memegang sandaran katil. Aku hunjamkan batangku ke dalam cipapnya dari belakang, aku merasakan cipapnya masih cukup basah lagi. Aku pegang pinggangnya yang ramping dan aku mula menggerakkan bontotku. Batangku keluar masuk cipapnya mula-mula dengan perlahan-lahan, makin lama aku makin cepatkan gerakan. Badan Ayu tergoncang-goncang dan dia mula merintih-rintih "Ough …. Oohhh … Oughhh … lagi Zack, lagi". Setelah aku hunjam dengan cepat dan bertenaga, aku perlahankan ayunan batangku dan ku rangkum buah dadanya sambil meramas-ramas lembut, sesudah itu aku cepatkan kembali tusukanku ke dalam cipapnya dan akibatnya Ayu menjerit-jerit lagi, "Uughhh … ughhh …. Oughhh …. ". Jeritannya ternyata makin membangkitkan nafsuku, aku semakin cepat dan bertenaga. Aku merasakan kenikmatan yang makin besar, tapi akibatnya Ayu menjerit, "Zack … Ohhh sudah Zack … Ohhh …I Tak tahan …". Akhirnya aku keluarkan batangku dari cipapnya.

Aku baringkan Ayu di atas katil sambil berbisik, "Sorry Ayu … I belum sampai lagi ni, kita main sikit lagi yaa !!". Terus kutindih dia dan aku masukkan batangku lagi ke cipapnya. Ayu cuma berbisik, "Slow-slow ya Zack.. ..". Sekarang aku merasakan kedua buah dadanya menegang di dadaku, kedua tangan Ayu memeluk belakangku dan aku mula beraksi dengan menggerakkan pinggangku naik turun. Sementara itu mulut kami saling berciuman, dan lidah kami cuba saling membelit. Bontot Ayu ikut sama bergerak seirama dengan gerakan bontotku, sehingga aku merasakan nikmat yang luar biasa, nikmat yang akan membuatkan aku roboh. Beberapa saat kemudian, aku mendengar nafas Ayu kembali mula tidak teratur dan aku mempercepatkan goyanganku. Aku merasakan cipapnya yang makin basah, badannya juga menggelinjang-gelinjang di bawah tindihan badanku dan tangannya mula meramas rambutku. Makin lama rintihannya makin kuat, "Ahhh … emmhhh …. Zack, lagi … oughhh". Beberapa saat kemudian, Ayu menjerit, "Zack, I tak tahan lagi … oughhh" dan badannya mulai mengejang.Dan aku merasakan cairan airku mula mengalir di batangku, mendesak keluar dan aku perlahankan goyanganku. Sesudah itu kutekan batangku dalam-dalam ke cipap Ayu, dia mengejang dan menjerit, "Ouhhhh …." demikian juga aku. Ayu mengejang dan memelukku kuat-kuat, air ku menyembur di dalam cipapnya dan kami berdua merasakan sensasi yang luar biasa.

Beberapa lama kemudian, kita berdua terkulai lemas tapi aku masih mencium bibir dan lehernya dengan lembut. Tanganku mengelus-elus kedua buah dadanya.

Setelah itu kami bersama berberapa round lagi sehinggalah aku tersedar yang sudah lebih pukul dua petang. Hari itu teruk aku dimarahi Boss namun ada satu pelaburan yang cukup baik yang telah ku lakukan. Sejak itu Ayu menjadi sex partner ku yang baik, dan banyak membantu kewanganku. Rupanya Ayu cukup banyak pengalaman setelah berada di UK hampir enam tahun.

Well, dia kata aku antara sex partnernya yang terbaik..wooo..

Tuesday, October 23, 2012

Kenangan Kerja di Hotel

Kejadian ni terjadi lebih kurang 2 tahun lepas. Waktu tu aku tengah tunggu result spm, so aku kerja kat hotel 4 star kat area kl. Aku kerja banquet, tapi part time je. So, bile ade function, baru aku masuk kerja.

Jadi, aku banyak la masa untuk lepak-lepak. Nak dijadikan cerita, bukan aku sorang je keje part time kat situ. Ramai gak budak macam aku, yang tunggu spm, student univ, college ( ala…carik duit poket la tu.) Dalam banyak-banyak part timer tu, aku tertarikla kat sorang awek ni. Aku nampak die since hari pertama aku start keje. Aku tak pasti umur die berapa, tapi muka die sweet macam lebih muda dari aku. Figure die pun sederhana aje, tapi kira okayla. Die ni buat kerja clumsy sikit, so kekadang terhibur jugak bila tengok die buat kerja. Aku tak berani nak tegur die sampailah berlaku satu peristiwa yang tak pernah aku lupakan.

Hari Sabtu malam Ahad, kitorang ade function, but diorang buat buffet jer. So, tak banyak pakai pekerja. Tapi function tu lama la jugak sebab ade persembahan. Maklumla…annual dinner. Function tu habis lebih kurang pukul 11.00 malam. Kitorang pun menjalankanlah tugas kitorang. Time tu ade la lebih kurang 7 orang buat clearing.

Selesai buat clearing, langit dah lain macam, nak hujan. Staff yang lain balik tumpang kereta supervisor kitorang. Die takleh nak tumpang sebab dah tak muat, lagipun lain destination. Lagipun die memang biasa balik naik komuter. Aku pulak naik motor Suzuki best bapak aku. Baru je aku nak start motor, hujan turun…lebat pulak tu. Aku dah duk menyumpah-nyumpah. Tapi, nasib baik aku tak kesorangan. Die pun takleh nak menapak ke stesyen komuter. Aku nampak muka die dah masam sambil mulut ntah membebel ape ntah. Aku terfikir, inilah peluang aku nak tegur die.

So, aku pun tegurla die. Die pulak layan baik aje. Best jugak borak dengan die. Dalam berborak-borak tu, aku dapat tau yang die ni sebenarnya student kolej lagi tua 2 tahun dari aku. Nama die Zana. Then, aku nampak Zana macam kesejukan sebab baju kitorang kena tempias hujan. Aku pun ajak Zana lepak kat banquet office.

Masa kat banquet office, Zana kata die nak tukar baju yang kering. Die tanya aku, kat mana nak tukar baju. Aku pun offer nak duduk luar bilik sampai die habis tukar baju. Die pun setuju dan aku keluar. Lebih kurang 5 minit aku kat luar, aku tanyala Zana dah siap ke belum. Aku tak dengar jawapan, so aku ingat die dah sudah. Aku pun masuk la. Aku terkejut sebab die belum siap butangkan blouse die. So, terus mintak maaf kat Zana, tapi aku tengok die macam cool je sambil terus button-up blouse die. Die tanya aku, "Tak pernah tengok ke? Takde makwe ke?". Aku terkedu gak nak jawab. Jawapan yang mampu keluar dari mulut aku cuma "Tak" je. Die terus datang kat aku. Cara die jalan ke arah aku membuat aku gabra sebab aku tak tau apa yang bermain di fikiran die. Tiba-tiba aku nampak die macam tenung 'adik' aku. Die tanya aku, "Stim ke?". Kali ni aku dah tak terkedu dah sebab otak aku dah fikir bukan-bukan...hehe. Aku pun senyum je kat Zana.

Die datang makin dekat dan terus pegang adik aku dari luar seluar aku. Dahla seluar slack tu nipis, terasa tangan die duk raba-raba adik aku. Aku saje tanya die, "Eh, nak buat ape ni?". Zana jawab dengan selamba, "Jangan buat bodoh pulak…" sambil terus tarik zip seluar aku. Aku taknak die buat kerja sensorang, so aku start la raba breast dia. Aku lebihkan usap kat putting die. Nafas die dah tak teratur. Aku bukak butang blouse die dan aku nampak dada die berombak. Die pakai bra warna cream.Aku terus tanggalkan blouse die. Die pun bukak kemeja aku. Aku terus belai breast sambil cium tengkuk die. Dari tengkuk, mulut aku bergerak ke telinga die. Aku hisap telinga die. Aku tengok die menggeliat dan die terus tolak mulut aku. Die kata, "Tak tahanlah…geli sangat". Aku bukak bra die dan aku tonyohkan muka aku kat breast die…geram. Aku hisap puting die dan sesekali aku gigit slow-slow. Die dah start terdengih-dengih. Aku suka reaksi die bila die stim. So, aku teruskan hisap breast die.

Sambil menghisap, tangan aku menjalar ke peha die. Aku usap-usap celah peha die. Terasa lembap sikit. Aku berhenti hisap breast die dan tumpukan perhatian pada 'bawah' die pulak. Aku bukak zip seluar die dan aku tarik seluar ke bawah. Aku dukung die dan aku letakkan die atas meja. Panty die warna pink. Bila aku kangkangkan die, aku nampak panty die dah basah. Tangan aku memainkan peranan. Mula-mula aku usap-usap dari luar panty aje. Lepas tu aku selitkan jari aku kat celah panty die.

Die tanya dengan suara tersekat-sekat, "Tak sempit ke masuk jari kat celah tu?". Aku faham maksud die dan terus tarik panty die. Terserlahla pussy die yang dilitupi well-trimmed hair. Aku teringat video-video blue yang aku tengok. So, aku hisap pussy die dengan rakus. Die terus mengeluh perlahan. Tiba-tiba aku rasa badan die macam kejang sambil die mendengus kuat. Die tarik tengkuk aku dan tarik aku ke muka die. Die kiss aku sambil lidah die menjalar dalam mulut aku. Dari ciuman die, aku dapat rasakan yang die ni ade pengalaman. Then die bisik kat aku, "I dah tak tahan dah ni, please…..". Aku kiss die sekali dan terus bukak seluar dan seluar dalam aku. 'Adik' aku memang dah stim, so takyah nak hisap-hisap macam cerita blue tu. Aku betulkan posisi die supaya die duduk kat tepi meja. Aku kangkangkan die dan terus masukkan adik aku slow-slow dalam pussy die. Ketat jugak pussy die. Aku sorong dan tarik adik aku dalam pussy die, mula-mula slow pastu makin laju.

Tiba-tiba aku terasa macam nak terpancut, so aku tarik keluar adik aku. Aku alih posisi die dan aku pun naik sekali atas meja tu. Aku hisap breast sambil menunggu adik aku lega sket. Bila dah lega, aku masukkan adik aku semula.

Aku teruskan sorong tarik. Dalam aku mendayung tu, aku perasan ntah berapa kali ntah die kejang…climax la tu kot. Tiba-tiba die tarik dan peluk aku sambil kaki die dirapatkan…aku rasa die climax lagi sebab die mengeluh kuat gak. Masa tu lah aku dapat rasakan adik aku macam dikepit serapat-rapatnya. Aku terasa sungguh nikmat. Aku tak sempat nak tanya die sama ada nak pancut dalam atau luar. Lagipun die tengah peluk aku, so aku tak sempat nak keluarkan adik aku. Otak aku pun dah takleh nak fikir sebab terlampau nikmat, so aku terus tolak adik aku masuk dalam-dalam dan pancutkan benih aku dalam pussy die sambil mengeluh, "Aaahhhh……". Aku terus terdampar kepenatan atas badan die.

Tiba-tiba die kejutkan aku, "Dah pukul satu ni, you kena hantar I balik." Aku pun terus pakai pakaian aku dan hantar die balik naik motor. Helmet satu jer, so aku gamble la tak pakai helmet. Nasib baik takde polis. Sampai kat rumah die, barulah aku tau die duk menyewa ngan kengkawan die, so tak kisah sangatla balik lambat. Lepas hantar die aku terus balik rumah aku. Nasib baik aku ade bawak kunci spare, takyahla kejutkan mak bapak aku. Kalau tak, menadah telinga je la aku.

Lepas mandi, aku tak terus tidur. Aku terbayang kenikmatan yang baru aku lalui sambil berharap ia akan berulang lagi. Memang aku bernasib baik sebab harapan aku sama dengan harapan Zana. Bila ade function, kitorang selalu cari peluang untuk buat benda tu, tapi aku tak pancut dalam dah. Kadang-kadang, aku bawak kondom. Mula-mula aku cadang nak bertanggungjawab dan nak jadikan die awek aku, tapi die menolak sebab die takut, lepas kahwin nanti, aku cepat bosan dengan die. So, aku tak kisah. Aku dah tak contact die semenjak aku dapat tawaran masuk ke sebuah universiti tempatan. Aku cuma dengar cerita dari kawan aku kat hotel tu yang die dah sambung twinning program ke UK.

Monday, October 22, 2012

Bus Stop

Kisah ni terjadi lebih kurang 2 tahun lepas kalau I tak silap, di Seremban. I pegi tengok wayang dengan kawan I Jailani teman serumah I. (Nama I Azman by the way!) Cerita apa yang kita orang tengok pun dah lupa lak dah. Tapi itu tak penting!!! Kita orang tengok midnight so balik bas dah takde dah. So kita orang ambik keputusan jalan kaki je. Jarak dari rumah kami ke bandar Seremban tu lebih kurang 5 km (I agak-agak je). So kami pun mula lah menapak. Sambil jalan tuh kami pun borak-borak, nyanyi-nyanyi macam-macam lagi lah. Lebih kurang separuh perjalanan kami sampailah ke satu bus stop. Tau tau ada lak seorang awek kat situ tengah duduk. Mula mula kita orang suspen jugak. Yelah, dah dekat ke pagi nih, betul ke yang duduk kat situ tu manusia. Entah ntah pontianak! Manalah tau kan sebab lampu jalan pun jauh dari bus stop, so nampak samar samar je lah.

Kami pun berjalan dengan berhati-hati mendekati bus stop tersebut. Seram jugak tengkuk dibuatnye. Bila sampai aje di bus stop tuh, memang jelaslah yang duduk tu perempuan, cun pulak tu. Dia pandang kami, kami pandang dia, senyum pulak tu!. Dia pakai skirt pendek dengan baju tak berlengan. I baru tengok peha dia je I dah stim dah. Buah dadanya ... wow montok wa cakap lu!

Jai yang bukak mulut dulu, sound kat awek tu, buat apa malam-malam kat situ? Katanya dia tunggu kawan dia datang ambik. Dah setengah jam dia tunngu kat situ kata dia. Boleh tahan jugak peramah awek tuh. Suara pun manja, seksi.. hoi tak tahan!!! I pun tanya lagi, kawan dia tu perempuan ke lelaki. Dia kata lelaki. I tanya lagi, kawan dia nak hantar balik ke? Dia cakap dia nak ikut pegi ke rumah kawan dia tu, bukan nak balik ke rumah dia. Jai pun menyampuk, nak tidur kat rumah lelaki tu ke? And then awek tu cakap,"Biasalah...takkan tak biasa pulak!". Wah makin rancak lah kita orang berborak. Sampai Jai berani tanya dia, you nih masih virgin ke? Dengan selamba dia jawab, virginity dia habis masa form 5 lagi. Alamak!!! Bila dengar dia kata macam tuh kami pun apa lagi lah, bertambah naik tocanglah! I pun ligat lah menjalankan otak I nih mencari-cari cara nak start. Tiba-tiba Jai dah potong I dulu. Dia dengan selambanya duduk sebelah kiri awek tu terus peluk bahu dia macam pasangan kekasih tengah merendek . Awek tu pulak senyum aje pandang kat I, tak membantah sikit pun dia.

Memang I akui, Jail memang lebih berpengalaman dari I dalam hal hal macam nih. Maklumlah, I belum pernah buat lagi benda-benda macam tu! Jadi I pun terpegun sejenak, tercengang, terngaga tak tau lak apa nak buat. Tau tau Jai dan awek tu tengah dok kissing, sup lidah! I tengok je menahan stim yang teramat sangat. Sambil berciuman tangan Jai sebok pulak meraba-raba kat bahagian dada awek tuu. Tangan awek tu pulak tak kurang hebat juga dengan sebelah tangan merangkul tengkuk Jailani dan sebelah lagi merayap-rayap dekat peha Jailani. I pulak masa tu dah stim sangat dah, rasa lemah lutut, dah tak boleh berdiri dah. Jadi I pun duduk kat sebelah kanan awek tu. Rapat sangat tu tak lah tapi jelas lah I nampak macam mana reaksi awek tu dengan matanya kuyu, nafasnya pun dengar macam berat je, memang seksi betul lah.

Tak syak lagi, memang minah tu tengah stim habis. Daripada kat dada tangan Jail dah merayap kebawah pulak perlahan lahan sampai lah kat peha awek tu. I tengok dengan penuh perhatian tak berkelip kelip nafas pun dah naik semput dek stim sangat. Jai pulak dah mula mengalihkan ciumannya ke leher awek tu. Awek tu pulak dengan tak I sangka-sangka membukak butang bajunya sendiri. Taklah sampai habis cuma dua butang yang atas je, tapi sampailah menampakkan colinya yang seakan tak mampu menutup buah dadanya yang dah membusung. Buah dadanya yang montok berombak-ombak memang nampak seksi betul masa tu.

Lepas tu tangan awek tu balik semula merangkul tengkuk Jai. Jai pun terus magalihkan ciumannya ke buah dada awek tu. Dengan sebelah tangan Jai pun menyentap bahagian depan coli awek tu ke bawah sampai kedua-dua buah dadanya terdedah menampakkan putingnya yang tegang. Lalu Jai pun menghisap-hisap puting awek tu. Tangan awek tu pulak terus saja menarik tengkuk Jai untuk merapatkan lagi mulut Jai ke dadanya. Sambil tu dia dah mula mengerang-ngerang manja. I tengok ajelah. Nak masuk campur pun dah tak boleh dah. Dia orang berdua dah melekat rapat betul.

Tangan Jai makin berani terus meneroka masuk dalam skirt awek tu. I tak nampak lah pulak apa tangan Jai buat sebab tertutup dek skirt. Tapi I percaya dengan penuh keyakinan seratus peratus yang tangan Jai dah masuk ke dalam panties awek tu mengurut-ngurut kelentit dia sebab awek tu tiba-tiba je mengerang lagi kuat dan pehanya mengepit-ngepit tangan Jai. Keadaan tu berterusan sampai lebih kurang lima minit. Lepas tu Jai pun dengan di relakan oleh awek tu managgalkan panties nya tanpa menannggalkan skirt. Awek tu mengangkat sedikit punggungnya supaya memudahkan Jai menanggalkan pantiesnya. Tapi tak sampai habis, cuma sampai kat buku lalinya aje.

Lepas tu awek tu dengan suara seksinya terus menyuruh Jai membuka seluarnya sambil tangan dia meraba-raba dan menggenggam genggam bahagian batang Jai yang nampak macam nak meletup. Jai pun apa lagi, terus dia membuka tali pinggangnya dan kemudian jeans nya dengan seluar dalamnya sekali gus sampai ke paras lutut dan mendedahkan batangnya yang tengah tegang. Dalam masa tu awek tu telah pun merebahkan badannya ke pangkuan I sambil kelangkangnya menghala ke arah Jai dan menanti dengan rela. Buah dadanya yang montok tu pulak makin dekat pulak dengan tangan I. Apa lagi I pun ambik peluang meramaslah ..hehe. Memang pejal boleh tahan jugalah ! Entah masa bila diatanggalkan panties dia yang kat buku lali tu I pun tak tau. Tau tau dah tak ada je!

Jai pun lepas tu terus memegang lutut awek tu, bukak kan kaki nya, dengan satu tanganlagi dia mengacukan batang ke lubang awek tu dan mula mengenjut. Nampak memang masuk licin betul. Dah sah lah memang bukan virgin lagi awek tuh. Awek tu terus mengerang-ngerang dengan kepalanya atas pangku I sambil menggesel-gesel batang I yang tengah stim. Rasanya mau jugak I bukak jeans I. Tapi I dah tak dapat bergerak. Mata pun dah tak sempat nak berkelip sebab nengokkan batang si Jai keluar masuk lubang awek tu. Tiba-tiba tangan awek tu menggenggam tangan I yang masih lagi menggomol buah dada dia. Rupanya dia tengah climax! Jai makin laju pulak mengenjut. Lebih kurang dua tiga minit lepas tu Jai pun tarik batang dia keluar dan pancut kat peha awek tuh. First time I tengok orang lelaki pancut (selain I lah!) dalam real life. Jai pun terus terduduk, batang dia pun dah lembik.

Awek tu pun bangun dari pangkuan I dan terus pandang I sambil senyum. Dia tanya I, "you tak nak ke? " sambil tangan dia terus meraba-raba batang I. I pun terus lah bukak seluar dengan underware I sampai ke lutut. Sambil tu awek tu pun dah memusingkan badannya so that kelangkang dia menghala ke arah I. I nampak lendir air mani Jai kat peha dia meleleh-leleh. Tapi stim punya pasal, I dah tak kisah. I pun acukan batang I ke lubang awek tu dan terus enjut. Aduhhhhh... nikmatnya tak dapat nak I gambarkan. Batang I keluar masuk dengan licin sungguh. Tak sampai lima minit lepas tu I pun dah tak tahan nak pancut. I pun tarik keluar , nasib baik sempat. I pancut tepat-tepat kat depan lubang dia. I pun lancapkan lagi batang I dengan tangan so that air mani habis keluar. Lepas tu I pun dah tak boleh nak berdiri dah. I tarik seluar I then, terus cari tempat nak duduk. Aduh lemahnya lutut masa tuh!!!

I rasa macam khayal duduk kat situ. Tau-tau bila I sedar awek tu tengah bersembang dengan Jai. Baju, seluar semua dah pakai balik. I pulak rasa tak selesa, rasa melekit-lekit kat celah kelangkang. Batang pun dah naik stim balik. Tapi sabar jelah...

I ingat masa tu dah pukul tiga ke empat pagi lah lebih kurang. I pun teruskan lah khayalan I tak kisah kan awek tu dengan Jai sembang pasal apa. Tak lama lepas tu, ada kerata datang stop kat situ. Lampu kereta tu terus menyuluh kat kita orang, then kereta tu hon. Awek tu pun bangun, cakap something kat Jai and then terus pergi naik kereta. I dan Jai pun terus sambung menapak balik ke rumah kami. Dalam perjalanan kita orang tak bercakap sepatah pun. Kadang-kadang I senyum kat Jai, Jai senyum kat I. Maklumlah baru lepas mengena!!!

Pada pagi nya tu, I kena balik kampung pasal ada hal kecemasan kat kampung. Jai pulak, dalam masa I kat kampung tu, dapat offer kerja kat Singapura. Sampai sekarang i masih belum dapat contact Jai balik. Dan sampai sekarang jugaklah I tak tau pun siapa nama awek tu! Apa yang dia sembangkan dengan Jai pada malam tu pun I tak tau!

Thursday, October 18, 2012

Zura Gadis Kolej

Aku suka juga gangu gadis kolej ni.terutama yang berumar dalam 16 tahun hingga 24 tahun saja.bila aku tengok awek-awek tu jalan batang zakar aku sudah menegang,maklum sajalah aku suka pada pucuk muda.bahkan kekadang isteri aku menyerah sebulan hanya beberapa kali saja.tengah dok masak dalam kolej yang gadis ni belajar,aku terpandang seorang gadis yang kecil molek.kawan dia tu aku kenal ,dari dia aku boleh kenal sigadis kecil molek ini.nama gadis tu zura,orang sebelah selatan nu. baru umur 18 tahun.dia orang masih belajar.dia ajak aku ke disko dan mengelilingi pulau disebelah utara.selesai menari aku tidak terus hantar zura pulanng keasrama ,sebalik nya aku bawa zura kehotel.dalam kotak fikiran ku ,aku mesti meniduri zura juga.......sebelum zura pulang kekuala lumpur cuti selama sebulan.

Masuk saja kedalam bilik hotel aku terus peluk zura dari belakang.......aku sudah nekat untuk berbuat sesuatu.aku jilat tengkuk zura dari belakang.zura cuba melepas diri dariku.tanpa sewenang-wenangnya,aku terus tolak zura hingga rebah kekatil.dan terus aku mengucup bibir zura dengan sewenang-wenangnya.bibirnya begitu hangat dan lembut,aku kulum bibirnya,sementara tangan aku merayap mencari kancing bajunya.zura tidak memakai coli,dan tersembol dua buah gunung susuyang cantik lagi pejal.......aku melepaskan bibirku dan ingin melihat reaksi zura......dia cuba menutup gunung susu,tapi tidak berjaya.aku kucup bibirnya,dan terus turun ketengkuk.jari jemeriku sedang mengusap kedua-dua puting gunung susu,sedangkan mulutku sudah menjelajah kedua gunung yang maha cantik itu.

Ketika itu juga zura sudah tidak keruan lagi."ohhhhhh.......bbbang......"bisik zura perlahan.aku senyum sendirian,kerana zura sudah mengalah dek kenikmatan yang diterima olehnya.jari jemariku menjamah dan meramas dengan lembut dua buah busut yang cantik itu.jari jemari zura mula berani menyentuh zakarku yang berada di dalam seluar dalam.Langsung aku terus buka seluar dalamku supaya zura,boleh mengenggam.........aku mengeluh nikmat.........ahhhhhhh.....ohhhhhh....kulihat zura sudah berani mengulum zakarku hingga kembang-sekembangnya.Sementara itu dengan gelojoh aku cari bibirnya,zura membalas tidak kurang hebatnya.kedua tanganku mencari kancing seluar jeansnya,aku lurutkan seluarnya hingga nampak seluar dalamnya yang berwarna kemerahan.aku tarik seluarnya kebawah..........betapa cantiknya bentuk cicapnya,alurnya masih terketup rapat,daun lalang tumbuh beberapa helai saja.

Ketika lidahku bermain diatas pusatnya,zura mula mengerang kecil keenakan......Mmmmmmm.......bang.....ohhhhh geli bang..gerangnya.kukucup dan kubasahi seluruh cipapnya sampai basah. Kelihatannya zura sudah lemas aku permainkan.Aku jilat-jilat mutiaranya yang kecil itu,dan ku hidu sepuas-puasnya...zura menjerit-jerit tak keruan....tubuhnya mengeliat nikmat tak terkata "mmmm......auwwwww....auwwwwwwwwwww........hhgggggggkkkkkkkkkk.....bang sedapppppppp.......bbbbang".kedua belah tangannya meramas belakangku sambil buntutnya terangkat-angkat......zura berteriak semakin keras. zura melenguh tak menentu.....menghayati nikmat yang pertama kali baru dilaluinya...kenikmatan syurga milik kami berdua.

Aku geselkan zakarku diatas cicap milik zura yang sudah lama menanti zakarku yang panjang lebih 9 inci.Kurasa bukit cicapnya hangat dan nikmat. Zura memegang pingangku kuat-kuat,kulihat zura memejam kelopak matanya....aku tekan zakarku pelahan-lahan.....sakit bbang antara dengar dan tidak,zura mengeliat kesakitan. Selaput daranya dah pecah dik kemasukan zakar ku yang panjang 9inci dan lebar sebesar pengelangan tanganku.Zura menangis terisak-isak kesakitan. Kulihat bibir cicapnya kembang kuncup....arrggh aku menahan kenikmatan kemutan cicapnya.Kemutannya begitu kuat sehinggakan terasa zakar macam hendak putus.Aku tak peduli itu semua.......aku mula mwenyorong tarik zakarku berkali-kali.Zura merintih kesakitan lagi dan aku perlahankan acara sorong menyorong.

"Aaaaaaaauuuwwwwwwwwwwwwwwww.............huk..huk..zura menjerit terisak-iasak mintak belas kasihan......,tubuhnya mengeliat kesakitan dan kenikmatan.Aku berusaha mententeramkannya.....kukulum bibir dan kuhisap lidah zura dengan penuh nafsu sekali dan kugoyang-goyang punggungnya perlahan-lahan.........kemudian aku jilat gunung susunya sehingga bertambah lagi kemerahan puting susunya yang putih....mendesah-desah suara zura...kegelian dan nikmat.Aku tarik dan sorong kepala zakarku setengah saja di dalam liang cicapnya berkali-kali...........zura mula merintih kembali sambil menjerit kecil keenakan,aku mengambil kesempatan dengan menghentakan zakarku sedalam-dalam dan serapat-rapatnya hinggakan buah zakarku macam hendak masuk sekali.

Tubuh zura terangkat sambil memeluk tubuhku........ "Aaaaaauuwwwwww........ahhhh.....OOoooohhh.......sseeeeeeddaappnya bbang....gerang zura perlahan-lahan keenakan,perkataan yanyng sakit sudah bertukar menjadi sedap.Keenakan bermain dengan seorang gadis sunti...masih dara cukup menikmatkan.Aku peluk erat tubuh zura semacam tidak mahu melepaskannya,Uuupphh......sungguh nikmat merasakan kehangatan tubuh zura apalagi kulitnya yang halus licin,kedua-dua gunung susunya menekan dadaku yang bidang ini,sungguh mengasyikkan sewaktu zakarku menjalankan tugas sorong-menyorong di dalam cicapnya."Zura.....bagaimana....zura",bisikku mesra.......Mmmmmmmmm.....sssedap bbbangggg...nikmat rupanya bbanng. Belum sempat zura berkata-kata,aku terus mengulum lidahnya yang hangat...kurayapkan jari jemeriku kebawah puonggongnya yang padat...aku ramas semahu-mahunya.Aku mengoyangkan ponggongku dimana zakarku masih bermain dalam cicapnya yang lembut...bertapaku rasa nikmatnya...zura merintih kesedapan.......... "Aaauwwww...bang.....ssedap baaang",membuat aku semakin terangsang..."aahhh...zura....nnnikmaatnya",aahh aku menlenguh keenakan........

Zura merintih-rintih dalam kenikmatan....sambil aku mengulum bibirnya dengan penuh bernafsu sekali ,tapi aku tak peduli,aku menikmati tubuh muda yang berada dibawahku.berapa seketika zura cuba menjilat puting tetekku dengan penuh geram. Aku merasakan betapa liang cicapnya yang hangat mengemut ketat zakarku yang besar itu.....Arrrrgggghhhh......nikmatnya luar biasa semasa aku meniduri gadis-gadis kolej yang lain....aku mendesis panjang kerana terlalu nikmat... Kulihat zura seperti terawang-awangan menahan rasa nikmat yang tidak terhingga,menahan asakan dari batangku yang tiada taranya...zura menjerit kecil dan merintin perlahan-lahan nyilu dan nikmat.Kutekan dan kutekan sampai serapat-rapatnya batang zakarku kedalam cicap zura diantara kemutan yang ketat........kedasar mulut rahimnya. "Aaaaaaaaarrrrrrrrrgggggggggghhhhhhhhhhh...... aaaagggghhhhaaaaggghhhh...... aaauuuuuuuwwwwwwww.... oooooooooouuuuuuuhhhhhh...... amat nikmatnya zura.

Ku biarkan zura menikmati klimaksnya........sambil kuhinjutkan batang zakarku kedalam cicapnya yang tembam itu........mata zura terkatup rapat......aku terus berdayung dan berdayung selama 2 jam,aku bertarung dengan zura........laju dan semakin laju aku berdayung di dalam liang cicap zura....aku cuba menahan air mani dari keluar,namun aku tidak dapat menahannya lagi. Akhirnya aku menyerah kalah......Aku benamkan seluruh batang zakarku dan melepaskan rasa nikmat yang tidak terhingga..........Aaaaaaaggggggggrrrrrrhhhhhhhh sambil zura menanyak-anyak ponggongnya tanpa dipinta.Tubuh kami sama-sama mengejang...... "Oooooooouuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhh...... bbbbbbaaang......... auuuuuuuuwwwwwww" zura melepaskan klimaksnya. "Hhhhhgghhhh.......auuuuuwwwwwww......aaahhhhhhhh.....zura....oouuhhh nikmatnya zura..." gerangku menikmati tubuh zura. Batang zakarku memuntahkan sebanyak-banyaknya air maniku.......kedalam liang cicap zura.Kugoyangkan ponggong zura kekiri dan kekanan supaya zura mendapat kenikmatan yang lebih. Aku berguling disampingnya....aku menghempaskan tubuhku disamping zura.......Zura lemas....kelemasan.

Wednesday, October 17, 2012

Sarah dan Ina

Nama aku Azizi. Aku ni berumur 28 tahun dan sudah berkahwin dan mempunyai 2 orang anak. Sebelum aku berkahwin masa aku berkawan dengan bini aku dulu, aku memang jenis yang tak reti nak ambil kesempatan ke atas perempuan ni. Tak tahulah mungkin aku segan. Dan setiap perempuan yang aku berkawan memang tak pernah aku ringan-ringan apakan lagi kalau main. Aku ni ramai kawan perempuan maklumlah aku ni handsome, jadi ramailah perempuan yang nak dekat. Kira teruna aku ni pecah masa aku berkahwin. Punyalah baik aku ni. Sex dengan bini aku takda masalah. Bini aku ni dahsyat sex dia. Apa style pun boleh. Kitaorang selalu buat kat macam-macam tempat. Asalkan sempat, orang tak nampak, apalagi bercantumlah. Tapi apa yang nak aku ceritakan ni bukan sex dengan bini aku. Ini pasal dengan member satu kerja aku.

Masa aku mula-mula kerja dulu aku ada minat 2 orang perempuan kat tempat kerja aku. Sorang tu Sarah dan yang sorang lagi tu Ina. Dua-dua ni aku cakap kau memang cantik. Potongan badan dengan punggung dia pehhh, melelehh. Kulit pun gebu. Masa tu aku tak kahwin lagi. Aku minat kat dua-dua ni. Kitaorang kawan baik. Selalu kat ofis kalau time takda kerja selalu aku lepak bersembang dengan diorang ni. Diaorang masa tu tak tahu yang aku dah tunang. Bila saja dua orang ni tahu aku dah bertunang, terperanjat besar diaorang. Barulah aku dapat tangkap rupa-rupanya selama ni diorang pun minat kat aku juga. Yang Ina ni pasal frust agaknya terus kontak pakwe lama dia. Tup-tup bila aku nak kahwin si Ina ni pun nak kahwin sama.

Setelah aku kahwin Ina pun kahwin juga. Tinggallah Sarah sorang yang tak kahwin. Bini aku pun dah kenal dia dua orang ni pasal dia orang ni kira member baik aku kat ofis. Lepas kahwin barulah aku dapat rasakan nikmat sex. Baru aku tahu macam mana penangan kalau main ni. Siapa yang pernah main je tahu betapa nikmatnya main ni.

Ada satu hari tu Sarah ni call aku katanya mintak tolong tengokkan kipas syiling rumah dia. Tak jalan kata dia. Almaklumlah aku ni part-part DIY ni memang terror. Aku cakap kat bini aku nak pergi ke rumah Sarah ni. Bini aku tak kisah pasal dia kenal Sarah.Bini aku malas nak ikut pasal dia nak tengok program kegemaran dia kat TV. Bila sampai kat sana berdebar dada dan batang aku tengok Sarah ni pakai. Pakai seluar tight dan t’shirt hanging. Tiba-tiba saja terlintas niat jahat untuk main dengan Sarah. Maklumlah dah tahu betapa nikmatnya main ni.

Sarah ni tinggal bujang. Sewa rumah sorang je. Ni lah first time aku tengok Sarah tak pakai tudung. Aku tengok dia ni memang lawa lagi kalau tak pakai tudung. Terserlah dua gunung nya yang di depan. Ikut pengalaman aku size dia sama dengan bini aku 35. Korang mesti dapat bayangkan macammana kalau perempuan pakai tight. Nampak tembam pantat dia dari luar tight. Punggung dia bulat, sedikit pun tak jatuh. Aku saja je suruh dia panjat kerusi pusing kipas tu bagi jalan. Aku pulak berdiri kat bawah. Saja je nak ambik peluang tengok punggung dia. Kalau buat macam ni mesti dia tak perasan. kalau dia perasan malu aku. Bila saja dia berdiri dan menjengket sedikit kaki dia kat atas kerusi tu untuk pusingkan kipas, aku dapat menikmati pemandangan indah punggung Sarah tanpa perlu rasa takut Sarah perasan apa yang aku buat.

Entah macam mana ntah dia lost balance atas kerusi tu terus terjatuh ke arah aku. Dengan segera aku menyambut dia. Pada masa tu tergesel tetek Sarah kat lengan aku. Terasa gebu kulit dia dalam pelukan aku. Tang situ juga aku rasa macam nak pecah batang aku stim. Sarah terus mintak maaf, tersipu-sipu muka dia. Aku kata tak apa pasal bukannya sengaja. Dalam hati aku lagi suka.

Lepas dari peristiwa itu aku selalu terbayangkan Sarah. Sampai aku main ngan bini aku pun kadang-kadang terbayang muka Sarah. Pantang kalau Sarah mintak tolong, cepat je aku datang ke rumah dia. Macam-macam aku bagi alasan supaya bini aku tak payah ikut. Nak terus pergi rumah member bujanglah dan macam-macam lagi. Kat tempat kerja pun aku makin rapat dengan Sarah kalau nak di bandingkan dengan Ina. Kalau kat rumah Sarah lepas tolong dia aku tak terus balik, aku lepak dulu berbual dan kadang-kadang tengok VCD. Aku dah biasa sangat kat sana, sampai tak kisah dah tengok VCD sambil baring kat lantai. Hilang dah segan, lagipun aku dah rapat dengan Sarah. Dia pun kadang-kadang tengok VCD baring sebelah aku je.

Ada satu hari tu dia mintak aku tolong pasangkan almari yang baru dia beli. Lepas pasang aku macam biasa lepak dulu. Aku pun berborak dengan dia. Hari tu dia pakai seluar Dockers ngan kemeja. Memang cantik sekali. Aku berbual ngan dia kat atas sofa 2 seater. Ntah macam mana terbukak cerita pasal pakwe dia dulu. aku tanya dai kenapa orang lawa macam dia tak ada pakwe lagi. Sarah cakap yang hati dia belum terbuka lagi nak berpakwe dan kahwin. Aku tangkap feeling pulak bila cakap pasal ni. Aku pun macam mana terkeluar cerita yang aku sebenarnya minat kat dia dulu. Dan sekarang ni pun masih meminati dia. Dia tangkap sayu dan cakap dia pun minat kat aku juga...tapi frust bila aku kahwin. sebab itulah sampai sekarang ni dia tak kahwin lagi. Meleleh air mata dia. Aku pun console dia dan aku cakap takda jodoh. Aku peluk dia dan dia lentok kepala dia kat dada aku.

Tiba-tiba aku jadi stim. Bayangkan perempuan dalam pelukan. Aku angkat muka dia dan tenung mata dia. Dia pun tenung mata aku.Perlahan-lahan aku rapat ke muka dia dan mengucup sedikit bibir dia. Dia terpaku da tidak membalas. Marah tak suka pun tak. Mungkin terperanjat aku mencium dia. Aku pun tak tahu apa yang aku buat. walaupun aku memang terasa nak main dia tapi semua itu angan-angan belaka. Takdalah sampai niat aku nak buat betul-betul. Tapi hari itu nafsu dah menguasai aku. Apa nak jadi-jadilah. Aku terus mengucup bibir Sarah lagi sekali. kali ini dia bagi respon. Lama aku bercium dengan Sarah. Tangan aku sudah mula merayap di belakang badan Sarah sambil mengusap-usap badannya. Tangan aku mula meraba-raba tetekn dia dari luar baju, dengan cepat Sarah menahan tangan aku. Aku perlahan-lahan menolak tangan Sarah ke tepi dan membuka kemeja dia. Betapa selepas itu Sarah dah hilang pedoman membiarkan apa saja yang aku buat kat dia.

Setelah semua pakaian dia aku tanggalkan aku dapat melihat betapa indahnya gunung yang belum di sentuh oleh mana-mana teruna dan pantat yang sungguh gebu dengan sedikit bulu diatasnya. Sarah dah tak berdaya lagi melawan nafsu dia. Mungkin kerana aku bijak dalam foreplay. Habis punggung, tetek dan pantat Sarah aku jilat dan ramas. Melepaskan segala yang aku pendam dan idamkan selama ini. Hari tu juga tamatlah riwayat dara Sarah.

Selepas dari itu, aku selalu buat sex dengan Sarah. Dia tak kisah buat dengan aku sebab katanya dia sangat sayangkan aku. Permainan Sarah pun sekarang semakin hebat. Tidak kaku macam mula-mula dulu. Di pejabat pernah aku main dengan Sarah di pantry, tandas executive, di meja aku selepas waktu pejabat, di bilik boss aku. Satu yang aku suka sangat kat Sarah ni bila main dia suka mengerang. Itu yang tambah aku punya feel tu. Aku suka main dengan dia dari arah belakang, tapi bukan main bontot. Dia punya punggung lentik habis. Kalau kat ofis tu kalau, dia datang kat meja aku time kerja mesti aku ambil kesempatan meraba pantat dia dari luar kain. Kalau aku pergi meja dia, kalau ada peluang dia akan buka zip seluar aku dan lancapkan batang aku. Dekat rumah dia jangan ceritalah, korang cakap kat ruang mana aku tak main dengan dia. Setiap ruang aku gunakan.

Tuesday, October 16, 2012

Mr. Kana

Suryani telah berada dalam dunianya sendiri. Wanita berumur 27 tahun itu berada dalam dunia ghairah yang dikawal nafsu berahi wanitanya. Sudahlah cipapnya lama tidak digagahii Zali suaminya. Justeru setiap sentuhan Mr. Kana bagaikan arus elektrik yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Ghairah berahinya begitu membuak-buak. Yani bagaikan kerasukkan dengan layanan hebat dari Mr. Kana Yang telah agak berusia. Baru kini dia tahu umur 53 tahun hanyalah suatu angka. Yang hanya memberikan kelebihan buat Mr. Kana menghanyutkan ghairah berahi mana-mana wanita yang dibelainya.

Tangan Mr. Kana kini merayap dan mula mengusap dan menggosok lengan Yani dan sengaja digeselkan ke payudara Yani. Sesekali dia mengguli kedua-dua buah dada Yani dengan lahap. Telapak tangannya diselitkan ke celah ketiak Yani sambil mengetip bibir. Dia membayangkan sedang menjolok cipap si Yani.

Senyuman Mr. Kana melebar penuh makna. Dalam khayalannya dia sedang menjolok-jolok cipap Yani, walaupun realitinya hanya ketiak Yani yang dijolok. Tapi apa yang pasti, impiannya untuk mengecapi tubuh mugil dan cipap Yani bakal menjadi kenyataan sebentar lagi. Mr. Kana betul-betul tidak dapat menahan kesabaran.

Mr. Kana mula mengucup pipi Yani yang kelihatan kemerahan-merahan, mengusap lalu mengangkat lengan Yani dengan lembut dan meletakan tangan Yani ke atas kepala sofa. Terlihat bulu-bulu halus menghiasi kulit ketiak yang lembut. Bulu-bulu pendek lagi tajam itu nampak sungguh menyelerakan Mr. Kana. Aroma ketiak Yani pun cepat mengisi bilik ruang tamu yang berhawa dingin.

Selepas memperhatikan ketiak Yani dengan secara dekat, Mr. Kana pun mula menghidu aroma harum ketiak Yani. Mr. Kana mula mencium ketiak Yani dengan perlahan. Lidahnya pula dijulur keluar dan menjilat ketiak Yani dengan lembut. Dia telah melekapkan seluruh mukanya ke dalam lurah ketiak Yani sambil menyoyot mukanya dengan rakus sekali sambil sebelah lagi tangannya memerah susu Yani dengan ghaitah dan rakus sekali. Yani kegelian dan meronta-ronta lembut sambil merengek-rengek.

Sejak muda lagi Mr. Kana teramat suka dengan ketiak wanita cantik yang berbulu. Gambar-gambar Yanita yang kelihatan bulu tangan akan disimpannya. Nafsunya makin bergelora bila melihat bulu tangan amoi di supermarket atau ketika melanggan amoi-amoi di SPA maupun di karaoke.

Sekarang Yani yang muda dan cantik dengan ketiak dan lengan yang berbulu halus berada di hadapannya siap dan rela untuk dilapah. Nafsu Mr. Kana bagaikan gunung berapi yang siap sedia memuntahkan laharnya.

Yani meraung manja pabila tangan Mr. Kana semakin kuat memicit-micit buah dadanya sambil lidah kesat bermain-main dilurah ketiaknya. Mr. Kana menjilat ketiak Yani dari siku sampailah kepangkal buah dadanya. Tudung yang dipakai Yani kini entah ke mana. Yani langsung tidak menunjukkan sebarang bantahan di atas perlakuan Mr Kana. Yani telah sepenuhnya dikuasai nafsu berahinya sendiri. Yani menikmati setiap jilatan dan sesekaloi mengeluarkan rengekan-rengekan ghairah yang tertahan dan manja seolah-olah sengaja memancing gelojak nafsu Mr Kana agar bergerak lebih “jauh” dan lebih liar.

Yani nampaknya semakin tenggelam dan hanyut dek nikmat berahinya. Kedua belah ketiaknya dijilat rakus silih berganti oleh Mr. Kana yang bermisai tebal. Lidah diganti misai, misai diganti hidung dan hidung diganti bibir. Yani benar-benar menikmatinya dan mengerang kegelian dan kesedapan. Kedua-dua buah dadanya yang telah 100% terdedah kini sibuk dilahap oleh Mr. Kana.

Sambil menghisap ketiak dan payudara Yani, tangan Mr. Kana sekarang telah merayap jauh ke bawah meraba-raba punggung, peha dan mengusap lutut Yani. Dia mengusap dan meramas lembut peha Yani yang putih gebu. Tapak tangan yang hanya putih sedikit daripada tangannya, melurut-lurut peha yang berdaging lembut. Yani mengerang sedikit merasai sensasi yang dirasainya. Mr. Kana mengangkangkan kaki Yani sedikit supaya tangannya dapat maju ke belahan kelangkang Yani tanpa halangan.

Tangan Mr. Kana kemudian mara ke bawah dan dengan perlahan-lahan menekan lembut ibu jarinya ke kawasan lembab kelangkang Yani. Kaki Yani terbuka luas, mempelawa belaian jari-jemari Mr. Kana. Tangan Mr. Kana pun semakin membelai tundun Yani yang tembam dan dihiasi bulu-bulu halus. Tangannya di sana tanpa penolakkan Yani.

Mr. Kana tersenyum girang kerana impiannya hampir menjadi kenyataan, sambil menekap cipap Yani yang tembam, dua jarinya menguis-nguis bibir cippap dan mencari-cari biji kelentit Yani. Kain baju kurung Yani telah lama tersingkap ke perut Yani, Mr Kana mencium dan menjilat perut dan lubang pusat Yani tanpa halangan.

Jari-jari Mr. Kana kini telah bermaharaja-lela mengorek lubang pantat Yani dan menggentel bijik kelentitnya, tiba-tiba badan Yani mengejang dan cipap sedang terkemut-kemut memuntahkan air berahinya. Ibu jari Mr. Kana pun terus menggentel kelentit Yani dengan laju untuk membantu Yani melunaskan rasa berahinya.

Mr. Kana memagut bibir Yani yang ternganga bak ikan kelemasan melumat bibir mugil Yani dan menghisapnya dengan rakus, sambil jari-jarinya lepas satu, dua dan tiga dimasukkan ke lubang pantat Yani. Yani pun mengemut dan badannya menegang semahunya. Yani menghisap lidah Mr Kana dan pantatnya pula seolah-oleh menghisap jari-jari Mr. Kana yang berada di sana.

Ibu jari Mr. Kana terus menekan dan memainkan dengan biji mutiara Yani sehingga Yana terkapai-kapai. Pandai sungguh Mr. Kana membuka pintu nafsu Yani dengan sekejap sahaja. Jari-jemarinya menghurut tembam cipcp Yani, menguis, menekan, mengutil mutiara Yani yang menawan geloranya. Lelaki berumur 50-an ini cukup pakar melayan nafsu gelora Yani.

Setelah Yani agak reda Kana pantas dia membaringkan Yani di atas karpet tebal di ruang tamu. Tanpa disuruh Mr. Kana menerkam payu dara kenyal Yani. Puting warna pink dinyonyot-nyonyot. Dihisap-hisap. Bulu misai yang kasar menyapu kulit payu dara yang halus lembut. Yani menggelinjang. Geli dan nikmat di pangkal dan di puting.

Bibir lebam Mr. Kana amat terampil melayan gunung mekar. Ketiak Yani yang berbulu jarang dicium Mr. Kana. Kulit ketiak yang putih dijilat-jilat. Mr. Kana ingin melayan Yani sebaik-baiknya. Mr. Kana mahu Yani akan sentiasa mengingati layanannya. Kerana siapa tahu dia bisa menjadikan wanita itu hamba kontolnya nanti. Basah lencun ketiak Yani kiri dan kanan oleh air liur Mr. Kana. Lidah besar dan kasar Mr. Kana membuat Yani menjadi tidak keruan. Yani bertambah geli. Badannya bergerak-gerak. Antara sedar dengan tidak Yani mula mengerang keenakan.

“Ahhh.. ohhh.. sedap Mr. Kana, lagi, lagi,” suara Yani tak teratur lagi.

Suaminya tak pernah membelainya seperti itu. Malah Yani yang bertungkus lumus membangkitkan nafsu Zali suaminya. Zali hanya mementingkan kepuasannya sahaja. Setelah puas Zali akan tertidur. Yani akan dibiar kehausan. Kalaulah suaminya sehebat Mr. Kana alangkah baik, keluh Yani dalam hati.

Dengan perlahan Mr. Kana bergerak ke bawah. Kulit perut Yani yang belum beranak dielus-elus. Pusat Yani dijilat-jilat. Yani tak tertahan lagi. Punggungnya diayak ke kiri kanan. Ditonjolkan tundunnya tinggi-tinggi ke atas ke Muka Mr. Kana minta “dikerjakan”.

Mr Kana sengaja buat-buat tak faham maksud Yani. Tundun yang dah menyeringai dan berair iti melekat ke muka Mr. Kana. Ditariknya kepala Mr. Kana agar tundunnya melekap ke mulut Mr. Kana. Begitu dahsyat berahi Yani yang berjaya dicungkil Mr. Kana. Hilang segala perasan malu Yani, yang ada hanyalah nafsu birahnya yang cuba untuk dituntaskan. Yani merengek minta Mr Kana melahap pantatnya sebagaimana Mr Kana telah melakukan menggunakan jari-jemarinya sebentar tadi.

Mr. Kana hanya menggeselkan hidungnya ke kelentit Yani sambil menikmati aroma pantat dan cairan birah Yani yang semakin banyak keluar. Akhirnya dia terus memagut dan melahap pantat Yani sebagai mana dia mencium, melumat dan menghisap mulut “atas” Yani sebentar tadi.

Yani terkapai-kapai dan semakin melekapkan kepala Mr. Kana ke pantatnya. Satu sensasi yang begitu hebat buat Yani dan pengalaman yang begitu membanggakan buat Mr Kana kerana dapat “menewaskan” ego dan perasaan malu seorang wanita Melayu.

Kini Yani telahpun berbogel tanpa seurat benang dan sedang melayan ghairah. Sambil membangkitkan dan memuaskan nafsu Yani, Mr Kana sempat melepaskan seluar dan bajurnya. Batang balaknya terjuntai panjang baru 70% mengeras...

Mr Kana merangkak ke atas kerana mahu menyerang payudara Yani dan juga sebagai persediaan untuk menyetubuhinya, tetapi bila dia merapatkan tubunya ke dada Yani dan konek tak bersunatnya cuba merodok pantat Yani, Yani seolah-oleh tersedar. Yani menahan dada Mr. Kana dan minta Mr Kana tidak menyetubuhinya.

“Mr. Kana kita main kat luar sahaja lah, I tak pernah terlanjur sejauh ini.”

Ego Mr Kana merasa tercabar, tetapi sebagai orang berpengalaman dia hanya menganggukkan kepala, dalam hatinya dia tahu Yani pasti akan menyerah. Itu semua hanyalah perasaan malunya sahaja. Mungkin juga Yani berharap agar dia yang merogol Yani agar nanti Yani tidak akan berasa malu kerana menyerah dengan mudah. Mr Kana hanya tersenyum, dia juga mahu melihat sampai bila Yani boleh menahan nafsunya daripada disetubuhi.

Mr. Kana terus menindih tubuh Yani, lutut Yani didirikan dan dia terus menggomol kedua-dua payudara Yani, ketiak, telinga, muka, leher dan juga mulut Yani. Dalam keadaan Yani terkangkang sebegitu dia melurutkan koneknya pada bijik kelentit Yani. Dengan air berahi kedua-duanya yang telah semakin banyak ianya melancarkan lagi gerakkannya. Cuma koneknya tak memasuki pantat Yani tapi gerakkannya sudah seperti orang bersetubuh.

Kedua tetek Yani dihisap semahunya. Berdecit-decit. Yani yang dibuai nafsu juga seperti terlupa bahawa hisapan-hisapan terseebut akan meninggalkan bekas. Yani hanya mampu mengetab bibir dan menggeleng-gelengkan kepalanya kekiri dan kanan.

Yani masih tidak meminta disetubuhi, Mr Kana seakan-akan berputus asa, wanita cantik dihadapannya hanya membenarkan ditelanjangi dan dinikmati segenap inci tubuhnya tetapi tidak untuk disetubuhi. Terasa menyesal pula Mr Kana kerana tadinya dia tidak meminta Yani memberikannya seks oral. Tadi dia takut burung dalam sangkar berubah fikiran selepas berikan seks oral, kini beliau bukan sahaja tidak dapat memasukkan koneknya dalam tundun Yani. Malah... melepaskan air maninya dalam mulut Yanipun nampaknya bakal kempunan.

Mr. Kana juga tidak mahu memaksa Yani kerana dia juga tidak mahu dituduh merogol. Akhirnya Mr. Kana seperti berputus asa. Dia menurunkan kedua-dua lutut Yani dan dirapatkan kedua-dua peha wanita cantik tersebut. Dia meletakkan koneknya yang 100% keras itu dicelah pangkal peha Yani. Dia menyapukan air lendir Yani dan daripada koneknya ke belahan peha Yani untuk melancarkan gosokkan koneknya ke belahan peha Yani.

Mr Kana telah pasrah, bisik hatinya mungkin pantat Yani tak akan dapat diterokai oleh koneknya tetapi biarlah dia melepaskan nafsu dan air maninya “di bawah” belahan pantat Yani.

Mr Kana pun terus melasak belahan peha Yani dengan agak keras dan laju. Sesekali dia mengambil air dari belahan pantat Yani untuk melancarkan gerakan koneknya juga sesekali dia meludah ke sana untuk menambah kelicinan. Sesekali ludahnya tepat terkena ke pantat Yani. Mungkin juga sengaja kerana geram sebab tidak dapat peluang untuk menerokanya. Tangan kirinya meramas tetek Yani dan mulutnya mengerjakan leher, telinga dan mulut Yani sambil tujahan koneknya dibuat secara kebawah agar pangkal dan bulu ari-arinya bermain-main dengan kelentit Yani.

Tuah ayam nampak di kaki, tuah Mr. Kana akhirnya dapat pantat Yani. Yani yang telah begitu ghairah akhirnya menarik batang Mr. Kana yang besar panjang dan kekar itu dan diarahkan ke lubang pantatnya dan digosok-gosok dengan begitu keras ke biji kelentitnya. Yani merengek-rengek meminta Mr Kana menyetubuhinya.

Mr Kana membiarkan sahaja koneknya Yani memain-main di permukaan pantat dan biji kelentit Yani tetapi beliau mengatakan beliau tak berani. Mr Kana kata dia tak berani, Yani meminta agar dia tidak terus diseksa begitu dan akan menurut segala kehendak Mr. Kana dan Mr Kana boleh melakukan apa sahaja ke atas dirinya.

Setelah dirayu berkali-kali oleh Yani dan melihatkan Yani telah benar-benar berkehendak pada koneknya, maka Mr Kana membiarkan sahaja batang koneknya meluncur membelahi bibir pantat Yani dan kepala takuknya terus melepasi bibir pantat Yani apabila tangan halus Yani menarik konek Mr Kana memasuki pantat Yani. Yani menggelepar walaupun baru setakat kepala takuk yang masuk.

Yani sudah tak tahan lagi ingin merasa batang besar itu menggerudi lombong syurganya. Mr. Kana tersenyum, dia tidak perlu tergopoh-gopoh fikir Mr. Kana. Isteri penolong pengurus yang selama ini menjadi idamannya perlu dinikmati selama yang boleh. Mungkin kesempatan ini tak akan berulang lagi.

Mr. Kana amat terpesona sejak hari pertama melihat Yani. Dari dulu dia berangan-angan untuk menikmati tubuh perempuan melayu yang cantik dan muda itu. Kini kepala takuknya telah melepasi mulut pantat Yani. Pergh.... Bangganya Mr Kana waktu itu.

Mr. Kana menghampiri paha Yani. Ah, indah sungguh pemandangan ini. Paha mulus licin dan lembut. Kulit paha Yani sungguh halus, gebu dan tiada walaupun secalit parut. Tundun tinggi gebu putih melepak. Ada sejemput bulu halus menghiasi tundun indah. Bulu tumbuh cantik tanda sentiasa dirawat dan dijaga oleh Yani.

Mr. Kana menelan air liur menghayati pemandangan di hadapan. Pantat yang sekejap lagi akan menjadi mangsanya. Sungguh berbeza dengan mana-mana wanita yang pernah disetubuhinya. Bagai kueh pau berbelah. Bibir luar membengkak, merekah. Terlihat sedikit bibir dalam. Indah macam kelopak bunga ros. Warna merah jambu.

Di sudut atas ada bonjolan kecil. Kelentit Yani sebesar biji jagung warna merah jambu berkilat terkena cahaya lampu. Mr. Kana geram melihat indah kelentit Yani. Kelentit Yani itu agak besar dan sedikit panjang. Maklumlah pantat wanita Melayu bertudung memang belum pernah beliau rasa, kalau pelacur atau GRO memang selalu.

Konek Mr. Kana yang dah masuk setakat kepala takuk bergerak-gerak memberontak. Aliran darah memenuhi batang konek. Mr. Kana tersenyum melihat Yani bukan sahaja telah menyerah bahkan seolah-olah memaksa untuk disetubuhi. Jarinya tak henti-henti menggentel biji Yani menyebabkan Yani semakin hilang kawalan.

Yani memaut pinggang Mr. Kana agar batang konek mulik Mr Kana menerobos semakin jauh. Akhirnya dengan satu hentakkan yang padu keseluruhan konek Mr. Kana santak menerobos liang pantat Yani. Yani terketar-ketar kegelian dan senak. Terasa tubuhnya bagai melayang-layang. Punggungnya terangkat-angkat bila pengkal konek Mr. Kana menyentuh mutiara pusakanya sambil mengoyang-goyangkan punggungnya. Cairan licin mula keluar dari taman indah Yani.

Walaupun di bawah aromanya makin keras, aroma khas cipap. Aroma yang benar-benar ingin dinikmati Mr. Kana. Selama ini Mr. Kana hanya menghidu bau dari celana dalam menantunya yang diambilnya dari bilik cucian. Itupun dirasainya sungguh nikmat. Makin banyak cairan hangat keluar makin kuat bau cipap Yani. Ruang tamu banglo sederhana besar itu dipenuhi aroma cipap yang mempesona yang diidam-idam oleh Mr. Kana.

Konek Mr Kana sudah masuk habis. Yani terbangun kerana senak. Mr Kana terus memagut mulut Yani yang mugil. Dia membiarkan koneknya terendam dalam liang senggama Yani.

Mr. Kana masih gagah. Mangsa yang muda belia dan cantik molek tidak akan dilepas sebegitu cepat. Perempuan muda ini perlu “didera” dan dinikmati sepuas-puasnya. Mr. Kana mahu agar Yani mengingatinya siang dan malam pada koneknya. Mr. Kana mahu Yani akan termimpi-mimpinya waktu tidur. Mr. Kana mahu Yani sentiasa merindui layanan lima bintang yang diberinya.

Kedua-dua ibujari Mr. Kana mengulli-uli di tepi lubang nikmat Yani yang lencun. Yani menjerit kenikmatan dan mengangkat-angkat punggungnya, menahan kesedapan yang teramat dan ombak dadanya kelihatan turun naik dengan nafas yang agak kencang. Mr. Kana menyelup tangannya ke bawah peha Yani dan monolaknya ke atas supaya kaki Yani tergantung di atas. Ini membuat cipap Yani terangkat dan lebih melekap pada pangkal konek Mr. Kana agar dia dapat menyetubuhi Yani dengan lebih efficient.

Kini Yani sendiri yang menggerakkan jari Mr. Kana untuk lebih merangsang cipapnya. Yani sendiri yang menyorong dan menarik tangan hitam Mr. Kana. Jari jemari Mr. Kana mengikut saja kemana arah dikemudikan tangan comel Yani sambil lidahnya bermain dengan biji mutiara Yani yang keras. Mr. Kana berjaya menawan dan memperhambakan nafsu Yani.

Nafsu Yani sudah meluap-luap. Yani menjadi agresif. Yani merubah kedudukan. Kini yani di atas sambil mengkuda membelakangkan Mr Kana. Mr. Kana terkejut juga. Yani yang selama ini dilihat lemah lembut dan sering berbaju kurung rupa-rupanya ganas di tempat tidur. Tapi dia tahu dia telah berjaya membangkitkan berahi Yani.

Mr. Kana terbaring kaku menikmati segala perlakuan Yani. Kelazatan dari batang konek menjalar ke seluruh tubuh. Dia menguli punggung Yani yang membulat. Dalam pada pantat Yani disodokkan keluar masuk melahap konek Mr Kana, Mr. Kana ternampak satu pemandangan yang sangat indah.

Lubang bontot Yani kembang kuncup seolah-olah memanggil-mangil minta untuk turut diterokai. Mr Kana mengambil hp nya dan merakamkan adegan koneknya sedang merodok keluar masuk pantat Yani sambil berbaring. Untuk koleksi peribadi. Yani yang sedang asyik mengkuda konek Mr. Kan dan menggosok kelentitnya sendiri tidak sedar bahawa perlakuannya sedang dirakam....

Yani menurunkan badannya sekejap prelan dan sekejap laju, permainnan seks ini sedang dikemudinya tanpa malu. Muara cipap merah basah merapati konek hitam keras terpacak. Konek Mr. Kana setia menunggu dan melasak pantat muda itu bila ianya diturunkan oleh Yani merapati tubuhnya dengan penuh sabar dan teruja. Terpacak keras sambil berdenyut-denyut. Bibir halus cipap Yani mengelus-elus lembut kepala licin berkilat. Muara yang telah lembab mengucup lembut kepala licin hitam berkilat.

Mr. Kana melihat bibir merah basah mula menelan batang hitamnya. Punggung Yani makin rendah hingga seluruh kepala konek Mr. Kana berada dalam lubang hangat. Cipap Yani mengemut secara berirama. Yani menurunkan lagi pantatnya. Seluruh konek Mr. Kana menerobos mengisi gua keramatnya. Mr. Kana dapat merasa kulit kulup koneknya tertolak ke bawah. Terowong nikmat yang hangat dan lembab diisi penuh oleh batang hitam berurat yang penuh tenaga.

Mr. Kana bagaikan bermimpi. Lorong nikmat yang sempit memberi kelazatan yang begitu diimpikan sedang beliau nikmati. Yani pula berasa seperti berada di kayangan. Impiannya ingin merasa konek besar panjang berkulup tebal menjadi kenyataan. Dinding cipapnya melurut lembut secara berirama batang hitam berurat kepunyaan lelaki india 50-an yang masih gagah.

Mr Kana bangun dan memeluk Yani dari belakang dan kini dia pula yang memacu Yani dari belakang. Yani sampai tertonggeng-tonggeng. Mr. Kana melihat peluang yang terhidang sambil memacu dia menyapu lubang bontot Yani dengan air hasil persetubuhan mereka berdua. Kelentit Yani tak dilepaskan oleh tangan kirinya sementara jari tangan kanannya mengorek-ngorek lubang jubur Yani.

Yani yang sedang ghairah hanya membiarkan sahaja. Akhirnya Yani menggelepar lagi sambil pantatnya masih mengemut-ngemut batang konek Mr. Kana. Yani akhirnya tertiarap tak bermanya.

Mr Kana yang masih belum mencapai klimaks terus menujah lubang bontot Yani. Belum sempat Yani membantah Mr Kana terus meniarap di atas badan Yani dan memagut mulut Yani. Air mata Yani mengalir kerana kesakitan, tetapi menangis air mata darahpun tak berguna kerana tadinya dia yang merelakan Mr Kana untuk melakukan apa sahaja.

Penerokaan lubang bontot Yani diteruskan hingga ke dasar dan selepas melihat Yani telah semakin selesa, Mr Kana tak henti-henti menggentel kelentit merodok pantat yani dengan jari tangan sementara tangan sebelah lagi meramas-ramai kedua-dua tetek Yani untuk membangkitkan nafsu Yani. Yani akhirnya klimaks lagi dan Mr Kana pun melajukan gerakan koneknya meliwat bontot Yani.

Akhirnya kedua-duanya mencapai klimaks dan Mr Kana melepaskan air maninya dalam lubang bontot Yani. Yani terkapar daan tertiarap kepenatan. Mr Kana mencabut koneknya dari lubang bontot Yani, lubang tersebut melopong agak lama dan jelas kelihatan sisa-sisa air mani Mr Kana bergenangan di dalam sana bersama kesan darah Mr Kana tersenyum kerana beliau pasti itu menendakan botot Yani baru pertama kali diteroka.

Mana tidaknya buat orang Melayu ianya sesuatu yang pelik tapi buat orang India, itu suatu yang biasa. Semua panorama yang indah itu dirakamkan oleh Mr. Kana dengan hpnya setiap inci tubuh Yani tanpa Seurat benang yang sedang tertidur kepenatan, pantat dan bulu jembut Yani bak semak di sondol babi hutan.

Mr Kana tersenyum bangga, bukan setakat pantat, bahkan lubang bontot Yani pun telah beliau “resmi”. Dia Cuma cumaberharap akan dapat melakukan seks oral dan menyetubuhi Yani sekali lagi apabila Yani tersedar dari tidur nanti. Mr. Kana memeluk Yani dari belakang dan akhirnya dia juga tertidur.

Mr Kana tersedar dari tidur apabila merasakan koneknya geli seolah-oleh sedang dihisap. Apabila dia membuka mata dia lihat yani sedang membelek-belek, melurut kulup dan menjilat kepala takuknya laksana budak-budak sedang melahap aiskrim. Melihatkan Mr Kana tersedar, Yani yang mukanya merah kerana malu berkata dia nak “menghukum” konek Mr Kana kerana tadinya telah meliwat bontotnya.

Mr Kana hanya tersenyum dan berkata, “sukahati Yani, konek saya tu milik Yani buatlah apa yang Yani suka”.

Mr Kana memusingkan badannya dengan cepat dan sekejap sahaja mereka telah berada dalam posisi 69. Muka Mr. Kana berada tepat di bawah cipap Yani yang ranum tu. Wajah Yani masih menghadap pangkal paha Mr. Kana yang berkulit hitam legam dan berbulu. Tangannya masih menggenggam Konek Mr Kana. Konek Mr. Kana yang tercacak tegak berada dalam genggamannya dipegang dengan keras, geram barang kali. Konek yang tadinya telah “menghukum” lubang pantat dan lubang bontotnya... Sakit, sedap sampai berdarah-darah.

Konek hitam panjang hampir 8 inci itu dilurut-lurut. Pertama kali Yani melihat konek orang dewasa yang tak bersunat. Berbeza degan konek Zali yang terbuka kepalanya tetapi lebih kecil dan pendek. Sebahagian kepala konek Mr. Kana yang membulat itu ditutupi kulit tebal. Mata Yani bercahaya melihat konek tak berkhatan.

Yani pernah memberitahu Suzie keinginan merasai konek tak bersunat. Suzie tu gadis berketurunan Cina di pejabat juga sebenarnya selalu menjadi “ulam” Mr. Kana pernah menceritakan keinginan Yani kepada Mr Kana semasa sedang melakukan seks. Itulah yang menjadikan Mr Kana berani untuk mencuba nasib untuk “try” Yani.

Nafsu nakal Yani ingin merasai perbezaannya. Tapi itu semuanya hanyalah angan-angan nakal. Siapa tahu sekarang konek besar panjang dan tak bersunat itu betul-betul berada di hadapannya. Keinginannya tercapai. Mr. Kana akan memenuhi impiannya.

Kulit kulup yang masih menutupi kepala konek ditarik-tarik. Kepala konek Mr. Kana yang hitam berkilat terbuka. Tanpa lengah Yani mencium penuh nafsu kepala licin. Bau istimewa menerpa hidung Yani. Yani khayal dengan bau jantan konek Mr. Kana. Bau kepala konek Mr. Kana dihirup dalam-dalam. Semakin dicium semakin bergejolak nafsunya. Sungguh nikmat aroma kepala konek yang tak bersunat. Kepala konek Zali tiada ada aroma sebegitu kuat.

Nafsunya tak dapat dibendung lagi. Konek besar Mr. Kana dijilat dan dikulum. Lidah comel Yani menari-nari di permukaan kepala konek yang licin halus. Hujung lidah meneroka segala lekuk dan takuk konek Mr. Kana. Kulit kulup dinyonyot dan diperah oleh lidah kasar Yani. Digerak mulutnya maju mundur.

Konek yang tadinya telah “mendera “ kedua-dua lubangnya akan “didera” sehingga “menangis”. Mr. Kana kegelian. Mr. Kana rasa sungguh nikmat. Terasa seperti melayang-layang diangkasa. Pipi Yani kempis kerana menghisap konek Mr. Kana semahu-mahunya.

Terasa sungguh lazat dan nikmat bila Yani cuba memasukkan hujung lidahnya antara kulit kulup dan kepala konek. Mr. Kana dapat merasa kulupnya membungkus lidah Yani yang basah hangat itu. Belum pernah dia merasai nikmat begini. Impian untuk meniduri Yani dah tercapai. Mr. Kana tersenyum gembira dan tersenyum puas, apa tidaknya ketiga-tiga lubang wanita bertudung itu telah diterokainnya.

Mr. Kana yang berada di celah kangkang Yani terus mengganas. Cairan nikmat yang terbit dari cipap Yani disedut dan dijilat hingga kering. Ditelan cairan pekat licin. Pantat Yani dijilat penuh ghairah, sesekali dia terasa masin apabila air maninya tadi mengalir keluar dari lubang bontot Yani.

Mr Kana terus memeluk bontot Yani dan melahap pantat Yani sambil sesekali lidahnya pergi kebelakang menyusuri pantat menuju dan akhirnya mengorek-ngorek lubang jubur Yani dengan lidahnya. Walaupun ada air mani sendiri di sana yang telah bercampur warna kuning iaitu najis Yani, nafsunya telah menggila. Pantat dan lubang bontot Yani terus dilahap sambil aktiviti tersebut dirakam.

Yani yang kegelian semakin rakus mengerjakan konek Mr. Kana. Yani pula cuba memasukkan keseluruhan konek Mr. Kana ke dalam mulutnya hingga mencecah anak tekak. Dia masih tak berjaya membuatkan konek Mr. Kana menangis dengan kulumannya. Mr Kana hanya tersenyum...

Nafsu Yani bagaikan gunung berapi yang akan memuntahkan lahar. Ditolak Mr. Kana hingga terlentang. Yani bangun. Yani tak sabar lagi menunggu tindakan Mr. Kana. Mr. Kana terlampau lambat. Badan Mr. Kana dikangkanginya. Tubuh Yani tak dibaluti seurat benang terus memanjat tubuh Mr. Kana. Muka Yani menghadap Mr. Kana. payu dara pejal tergantung kemas di dadanya. Mr. Kana geram melihat payudara berkembar yang sedang mekar terus meramas kedua-duanya.

Yani menurunkan badannya pelan-pelan. Muara cipap merah basah merapati konek hitam keras terpacak. Konek Mr. Kana menunggu penuh sabar. Terpacak keras sambil berdenyut-denyut. Bibir halus cipap Yani mengelus-elus lembut kepala licin berkilat. Muara yang telah lembab mengucup lembut kepala licin hitam berkilat.

Mr. Kana melihat bibir merah basah mula menelan batang hitamnya. Punggung Yani makin rendah hingga seluruh kepala konek Mr. Kana berada dalam lubang hangat. Cipap Yani mengemut secara berirama. Yani menurunkan lagi pantatnya. Seluruh konek Mr. Kana menerobos mengisi gua keramat. Mr. Kana dapat merasa kulit kulup koneknya tertolak ke bawah.Terowong nikmat yang hangat dan lembab diisi penuh oleh batang hitam berurat yang penuh tenaga.

Mr. Kana bagaikan bermimpi. Lorong nikmat yang sempit dan memberi kelazatan yang tidak pernah dirasainya kini sedang disetubuhinya buat kali kedua dalam satu hari, lebih membuatkan dia bangga Yani juga telah dapat dioral dan diliwat tanpa paksaan.

Yani rasa seperti berada di kayangan. Impiannya ingin merasa konek besar panjang berkulup tebal menjadi kenyataan. Dinding cipapnya melurut lembut secara berirama batang hitam berurat kepunyaan lelaki India 50-an yang masih gagah. Yani telah pun klimaks beberapa kali, tetapi Mr Kana masih gagah memacu dari bawah.

Akhirnya Yani mengejang dan klimaks lagi dan kali ini dia tertiarap dalam pelukkan kekar Mr. Kana. Mr Kana menikmati kemutan berulang-ulang oleh liang pantat Yani keatas batabf koneknya.

Sebaik kemutan-kemutan tersebut lega dia menolak Yani ke tepi dan terus menyuntut bontot Yani buat kali kedua dari arah mengiring, Yani yang telah kehabisan tenaga tidak dapat berbuat apa-apa. Masuk tolakkan kedua, batang Mr Kana telah tertacap terus dalam lubang bontot Yani. Tubuh mulus Yani terus diperlakuan semahunya oleh Mr. Kana berdecit-decit bontot Yani dikerjakan...

Berbagai-bagai posisi yang dilakukan. Bila telah merasakan pertahannya semakin mahu sampai ke titik akhir, Mr Kana menelentangkan tubuh Yani dan menyetubuhi pantatnya cara konvensional sambil melumati kedua-dua tetek Yani, leher dan mulut atas Yani sementara “mulut bawah” Yani pula terus dilasak dengan konek besarnya sambil biji kelentit Yani digentel semahunya. Kedua-dua kaki Yani dibiarkan terjuntai di atas bahu Mr Kana membolehkan dia melasak pantat Yani dengan bebas dan dari segenap sudut.

Yani yang diasak sebegitu akhirnya klimaks lagi dan Mr Kana pun mempercepatkan dayungannya melasak pantat Yani dari segenap penjuru dengan laju tetapi keras. Berbuih-buih pantat Yani dikerjakan dan akhirnya mereka klimaks serentak dan merangkul tubuh masing-masing dengan kuat sambil mulut berpagutan menghisap lidah pasangan masing-masing.

Air mani Yani bersemburan menyaluti kepala takuk Mr Kana dan serentak itu juga Mr Kana melepaskan air maninya ke dalam rahim Melayu Yani tanpa apa-apa perlindungan sebagaimana dia telah menyemburkan air maninya tadi dalam lubang bontot Yani. Kedua-duanya akhirnya tergolek kepenatan sambil batang konek Mr. Kana masih bersarang di dalam pantat Yani yang memberikan saki-baki kemutan buat batang Mr. Kana.